Kenali Penyebab Malaria dan Cara Efektif Mencegahnya

Ilustrasi nyamuk
Bagikan

KORAN INDONESIA – Malaria masih menjadi tantangan besar di berbagai wilayah Indonesia, terutama di daerah dengan kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan nyamuk. Meski begitu, malaria bisa dicegah dengan langkah yang tepat dan konsisten.

Pencegahan penyakit malaria harus melibatkan peran aktif masyarakat dan dukungan pemerintah. Berikut penyebab dan cara pencegahan penyakit malaria yang dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Penyebab Malaria

1. Parasit Plasmodium

Malaria disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

2. Gigitan Nyamuk Anopheles

Jenis nyamuk ini aktif menggigit pada malam hari dan berkembang biak di lingkungan yang lembap, seperti genangan air, kolam, atau tempat-tempat yang tidak terawat.

3. Lingkungan Tidak Higienis

Tempat yang penuh sampah, air tergenang, atau selokan tersumbat menjadi lokasi ideal bagi nyamuk bertelur dan berkembang.

4. Kurangnya Perlindungan Diri

Tidak menggunakan kelambu atau pelindung tubuh saat tidur dan beraktivitas di luar malam hari meningkatkan risiko tertular malaria.

Langkah Pencegahan Malaria

1. Gunakan Kelambu Berinsektisida

Tidur di bawah kelambu yang telah diberi insektisida ampuh untuk menghindari gigitan nyamuk saat malam.

2. Bersihkan dan Tutup Tempat Air

Genangan air dapat menjadi sarang nyamuk loh. Oleh karena itu, rutin menguras, menutup, atau mengubur tempat penampungan air adalah kunci utama pencegahan.

3. Lakukan Penyemprotan Insektisida dalam Rumah

Menyemprotkan insektisida secara berkala dapat membunuh nyamuk dewasa yang bersembunyi di dinding dan sudut rumah.

4. Minum Obat Pencegah (Profilaksis) Jika Perlu

Jika Anda akan bepergian ke daerah dengan risiko tinggi malaria, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan obat pencegah malaria.

5. Edukasi dan Deteksi Dini

Menyebarkan informasi tentang gejala malaria dan pentingnya pengobatan cepat bisa menyelamatkan banyak nyawa. Alat deteksi cepat (RDT) juga membantu mengenali malaria tanpa perlu laboratorium lengkap.

Upaya mencegah malaria tak bisa hanya dibebankan pada tenaga medis atau pemerintah. Masyarakat juga perlu aktif menjaga kebersihan lingkungan dan melindungi diri dari gigitan nyamuk.

Indonesia bisa terbebas dari malaria jika semua pihak terlibat aktif dan disiplin dalam menjaga lingkungan.***

Baca jugaPunya Kebiasaan Nyeker? Hati-hati Picu Leptospirosis

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top