Rembuk Stunting dan Sosialisasi PMT Lokal Digelar Puskesmas Kp Manggis di GOR Desa Sinarsari Bogor

Bagikan

KORAN INDONESIA – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kampung Manggis, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor melaksakan kegiatan rembuk stunting dan sosialisasi Pemberian Makan Tambahan (PMT) Lokal bagi balita di GOR desa Sinarsari pada Kamis, 10 Juli 2025.

Diketahui, rembuk stunting dan sosialisasi Pemberian Makan Tambahan (PMT) Lokal bagi balita dibawah pengawasan Puskesmas Kampung Manggis terdiri dari tiga desa yakni Desa Dramaga, Sinarsari dan desa Neglasari.

Rembuk stunting dan sosialisasi Pemberian Makan Tambahan (PMT) Lokal bagi balita di hadiri Kepala Puskesmas Kampung Manggis Muktari, SKM dan jajaran paramedis, Kepala desa Sinarsari, Ukon, Ketua TP PKK Kecamatan Dramaga, Lilis R Sumaryo, Ketua TP PKK desa Dramaga, Sinarsari dan desa Dramaga, para kader posyandu dan IPSM.

Kepala Puskesmas Kampung Manggis, Muktari saat diwawancara koranindonesia.net mengatakan bahwa program stunting ini merupakan program nasional, penanganannya tidak berdiri sendiri, namun melibatkan semua unsur termasuk desa.

“Tujuan kita untuk menurunkan stunting di wilayah desa masing – masing agar capaian angka stunting tahun ini yang sudah dicanangkan Bapak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di bawah 14 persen bisa tercapai,”katanya.

Selanjutnya Muktari mengungkapkan untuk sasaran Puskesmas Kampung Manggis dari 3 wilayah desa sebanyak 54 anak balita dan 12 ibu hamil (Bumil) yang mendapat PMT lokal, dan distribusikan melibatkan para kader posyandu.

“Jadi yang 54 balita tersebut ada yang berat badannya tidak naik (stagk) dan kita prioritaskan untuk keluarga yang tidak mampu,”tegasnya.

Sementara itu, Kepala desa Sinarsari, Ukon menuturkan bahwa penanganan stunting di desa Sinarsari pembiayaannya bersumber dari Dana Desa, dan alhamdulillah di tahun ini angka stunting berkurang dibanding tahun sebelumnya.

“Tahun sebelumnya angka stunting itu 18 balita, saat ini sudah turun tinggal 12 balita lagi,”katanya.

Ketika disinggung adanya penurunan angka stunting, langkah – langkah apa saja yang telah dilakukan pemerintah desa, Ukon menyebut bahwa balita yang terindikasi stunting itu diberi bantuan makan seperti telur, susu dan makanan bergizi lainnya setiap minggu.

“Selain itu disetiap Posyandu kita berikan pemberian makan tamabahan (PMT) Lokal, semoga langkah – langkah yang sudah kami lakukan dapat menghapus angka stunting di desa Sinarsari menjadi nol,”tegasnya.

Terpisah di lokasi yang sama, Ketua TP PKK Kecamatan Dramaga, Lilis R Sumaryo menuturkan bahwa kegiatan hari ini lebih kepada sosialisasi pemberian makan tambahan (PMT) lokal untuk balita yang dari dinas kesehatan.

“Sasarannya adalah anak balita yang berat badannya kurang (Stunting) Ibu Hamil (Bumil) KEK dan anak – anak yang diduga kekurangan gizi,”katanya.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, Lilis berharap kedepan pemberian PMT berbasis lokal ini, karena pengadaan logistiknya dilakukan pihak ketiga, diharapkan bisa diterima oleh sasaran. Dan kami juga berharap bisa meningkatkan status gizi balita dan bumil KEK dari yang tadinya kurang menjadi memenuhi standar anak sehat dan bumilnya tidak melahirkan anak yang stunting.

“Oleh karena itu kami meminta kepada para ibu yang memiliki balita, bawa balitanya ke posyandu untuk ditimbang berat badannya, di cek pertumbuhan badannya dan lain sebagainya. Dan ibu hamil harus rajin datang ke Posyandu setiap ada kegiatan posyandu di wilayah masing – masing,”pungkasnya.***

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top