KORAN INDONESIA – Puasa intermiten lagi naik daun buat yang mau nurunin berat badan. Namun, riset terbaru mengatakan bahwa cara ini bisa jadi nggak aman buat jantung kalau dilakukan sembarangan.
Sebagai informasi, puasa intermiten adalah pola makan di mana kamu cuma makan dalam jam-jam tertentu, misalnya dari jam 10 pagi sampai 6 sore. Ini dikenal juga sebagai puasa 16:8.
Menurut ahli jantung dari Texas dokter Kenneth Saland, puasa intermiten bisa bagus untuk beberapa pasien, tapi belum tentu cocok buat semua orang. Jadi, penting buat tahu dulu efeknya ke tubuh masing-masing.
Manfaatnya Buat Jantung
Studi besar pada Maret 2024 menunjukkan kalau puasa intermiten bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Ini termasuk menurunkan kolesterol jahat (LDL), trigliserida, tekanan darah, dan insulin.
Kenapa bisa begitu? Karena puasa bikin tubuh pakai simpanan energi dari hati, lalu bakar lemak. Selain itu, puasa bantu mengatur hormon dan mengurangi peradangan di tubuh.
Tapi… Ada Risiko Juga
Satu studi dari American Heart Association justru menemukan bahwa orang yang ikut pola 16:8 punya risiko dua kali lipat meninggal karena penyakit jantung. Meski begitu, para ahli menyebut untuk tidak langsung panik.
Sebab, studi ini cuma pengamatan dan bisa saja hasilnya bias karena banyak faktor lain, seperti jumlah perokok dan jenis kelamin peserta. Jadi, belum bisa disimpulkan secara pasti.
Jadi, sebelum ikut tren puasa intermiten, pastikan kamu paham risikonya dan konsultasi dulu ke dokter. Ingat, yang paling penting itu pola makan yang bisa kamu jalani konsisten dan cocok buat kondisi tubuhmu sendiri.***
Baca juga: Kapan Konsumsi Protein Jadi Masalah? Ini Tanda-tandanya