JAKARTA, KORAN INDONESIA – Banyak orang tiba-tiba merasa penglihatannya tidak lagi setajam dulu. Salah satu penyebab paling umum adalah refractive errors, atau kelainan mata yang bikin pandangan jadi buram.
Refractive errors terjadi karena bentuk mata, kornea, atau lensa tidak bisa memfokuskan cahaya dengan benar. Akibatnya, gambar yang masuk ke otak jadi kabur.
Kondisi ini bisa dialami siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Jenis Refractive Errors
Melansir Cleveland Clinic, ada empat jenis utama refractive errors:
- Rabun jauh (miopia): Sulit melihat benda jauh, biasanya muncul sejak anak-anak.
- Rabun dekat (hiperopia): Sulit melihat benda dekat, umumnya bawaan lahir.
- Rabun dekat karena usia (presbiopia): terjadi pada orang di atas 40 tahun karena lensa mata makin kaku.
- Astigmatisme: penglihatan kabur di segala jarak karena bentuk mata tidak bulat sempurna.
Gejala
Beberapa tanda refractive errors antara lain:
- Pandangan buram, dekat maupun jauh.
- Penglihatan ganda.
- Sering sakit kepala.
- Menyipitkan mata untuk melihat jelas.
- Mata cepat lelah atau terasa sakit.
Pada anak, gejala bisa berupa sulit konsentrasi atau prestasi belajar menurun.
Penyebab
Penyebab utamanya adalah bentuk kornea, lensa, atau bola mata yang tidak normal. Hal ini membuat cahaya tidak jatuh tepat pada retina.
Selain bawaan lahir, refractive errors juga bisa muncul seiring bertambahnya usia. Bahkan, operasi mata sebelumnya bisa memicu kondisi ini.
Diagnosis
Refractive errors bisa diketahui lewat pemeriksaan mata. Dokter akan melakukan tes ketajaman penglihatan untuk menentukan jenis dan tingkat keparahannya.
Pengobatan
Penanganannya cukup sederhana, yaitu dengan:
- Kacamata.
- Lensa kontak.
- Operasi koreksi penglihatan seperti LASIK.
Biasanya dokter menyarankan kacamata atau lensa terlebih dahulu sebelum operasi.
Risiko Lanjutan
Orang dengan refractive errors lebih berisiko mengalami:
- Glaukoma.
- Lazy eye (amblyopia).
- Juling (strabismus).
- Low vision.
Pencegahan
Refractive errors umumnya tidak bisa dicegah karena dipengaruhi bentuk mata. Namun, pemeriksaan mata rutin bisa membantu mendeteksi lebih awal.
Pola hidup sehat dengan menjaga kesehatan mata juga bisa membantu memperlambat perburukan penglihatan.
Kapan Harus ke Dokter
Segera periksa ke dokter bila penglihatan tiba-tiba kabur, muncul kilatan cahaya, bintik hitam mengganggu, atau sakit mata hebat.
Anak-anak disarankan menjalani pemeriksaan mata sejak bisa mengenal huruf, lalu rutin setiap 1-2 tahun. Orang dewasa juga sebaiknya memeriksa mata secara berkala sesuai usia.
Refractive errors memang umum, tapi jangan dianggap sepele. Dengan pemeriksaan rutin dan penanganan tepat, penglihatan tetap bisa jernih dan kualitas hidup lebih terjaga.***
Baca juga: Mengenal Lazy Eye ‘Amblyopia’, Gangguan Mata pada Anak yang Perlu Diwaspadai