BOGOR, KORAN INDONESIA – Pemerintah desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor merealisasikan anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2025 sebanyak 20% dalam program ketahanan pangan pada unit usaha budidaya ayam petelur yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Ketua Bumdes desa Babakan, Aminudin mengatakan bahwa dia dan seluruh jajaran pengurus BUMDES Manis diberikan kepercayaan mengelola anggaran dana desa sebesar 20% atau Rp 217.000.000 yang dikucurkan dari APBN Pemerintah Pusat.
“Anggaran dana desa tersebut kami realisasikan untuk modal usaha budidaya ayam petelur,” Tegas Aminudin di Kantor desa Babakan pada Kamis, 23/10/2025.
Realisasi anggaran Dana Desa 20%
Adapun rincian anggaran dana desa yang digunakan untuk modal ayam petelur antara lain ;
- Sewa lahan
- Pembuatan Kandang dan kelengkapannya
- Jasa pembuatan Kandang
- Pengadaan bibit ayam 980 ekor
- Pengadaan pakan dan vaksin
- Upah pekerja (yang merawat ayam dan Kandang) 1 orang.
Kerjasama Pendampingan dengan Bumdes Pengasinan Gunung Sindur Bogor
Menurut dia mengelola budidaya ayam petelur Bumdes belum memiliki pengalaman, oleh karena itu pihaknya menjalin kerjasama dengan Bumdes pengasinan, sebagaimana desa – desa lain juga sama meminta pendampingan terkait budidaya ayam petelur.
“Jadi dari mulai pembuatan kandang dan kelengkapannya, pengadaan bibit ayam, pengadaan pakan dan vaksin itu mereka yang suplai,”Tutur Aminudin.
Kendala dalam Budidaya Ayam Petelur
Selanjutnya Ia mengungkapkan dalam budidaya ayam petelur hanya terkendala cuaca saja panas, sehingga ada ayam yang tidak tahan panas, suhu udara di dalam kandang menjadi tinggi dan menyebabkan sekitar 9 ekor ayam mati.
“Untuk agar supaya suhu udara di dalam kandang stabil, Kita akan memasang blower, agar ayam sehat tidak kepanasan,”ujarnya.
Sementara itu Kusnadi penanggung jawab lapangan, saat ditemui di kandang ayam di Kp Cangkurawok desa Babakan mengatakan bahwa ayam petelur yang dikelolanya berjumlah 980 ekor, lalu ada yang mati 9 ekor dan yang masih ada sampai saat ini 971 ekor.
Ayam yang ada di kandang ini masih relatif baru, baru sekitar 5 Minggu, Alhamdulillah sudah mulai belajar bertelur. Butiran telurnya itu masih kecil – kecil.
Panen Perdana Ayam Petelur
Panen perdana sudah sekitar 600 butir dari jumlah ayam 971 ekor. Kalau ditimbang butiran telur itu perbandingannya 1kg = 20 butir telur.
“Ya saat ini perbandingannya baru 1 kg = 20 butir telur, diharapkan ke depan bisa mencapai 1 kg = 15 atau 16 butir telur,”ujar Kusnadi.
Jaringan dan Pangsa pasar Telur Ayam
Hasil panen perdana, telur sudah langsung diserap oleh masyarakat di sekitar kandang, warga pada beli langsung ke kandang. Selain itu, ada juga para pemilik warung yang langsung pesan untuk kembali dijual secara eceran.
“Jadi sesuai dengan harapan pemerintah bahwa program ketahanan pangan ini manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat, maka saat ini Bumdes sudah mulai menyalurkan telur kepada masyarakat, dengan harga terjangkau,
“tegasnya.
Kebutuhan Pakan
Pemberian pakan dua kali dalam sehari, untuk kapasitas 971 ekor kebutuhan pakan sebanyak 100 kg per hari. Jadi untuk kebutuhan pakan itu cukup banyak dan harganyapun lumayan mahal per 50kg itu harganya Rp 350 ribu.
“Jadi kebutuhan pakan untuk 971 ekor dalam sebulan itu sekitar 1 ton,”Tegasnya.
Kebersihan kandang
Untuk menjaga ayam tetap sehat dan terus bertelur, selain pemberian pakan dan vaksin yang teratur, Kusnadi juga menyebut kebersihan kandang juga memiliki peranan penting.
“Lantai dasar kandang selalu dibersihkan kotorannya setiap hari, untuk mencegah terjadinya bakteri, dan pencemaran lingkungan ( Bau tak sedap). Kotorannya itu juga dimanfaatkan oleh warga untuk pupuk tanaman,”pungkasnya.***