Opening Dapur SPPG-MBG Dramaga 2, Kuota Awal 1000 KPM, Pengelola SPPG Masniati Tegaskan Ini !

Bagikan

BOGOR, KORAN INDONESIA – Opening Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Dramaga 2 di Jalan raya lintas Dramaga RT 02 RW 02 Lebaksari desa Dramaga, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Acara tersebut berlangsung pada Jumat, 31/10/2025.

Diketahui, dapur SPPG- MBG Dramaga 2 atau mitra Badan Gizi Nasional (BGN) di bawah Yayasan Kehidupan Anak Bangsa.

Dalam opening dapur SPPG MBG Dramaga 2 dihadiri langsung Camat Dramaga, Danramil Ciomas, Kapolsek Dramaga, Kepala desa Dramaga, pengurus PPJJ kota Bogor, UPT Kesehatan, UPT Pendidikan, para kepala sekolah, Ketua RTRW setempat, tokoh agama, tokoh masyarakat.

“Sesuai dengan perubahan peraturan yang baru, setiap opening SPPG-MBG dan penandatangan Memorandum of Understand (MoU) dengan pihak sekolah wajib dihadiri Forkopimcam yakni Camat, Kapolsek dan Danramil, serta masyarakat,”katanya.

Kuota dapur MBG

Sesuai dengan aturan pemerintah setiap dapur SPPG-MBG yang baru beroperasi diberikan kuota hanya 1.000 KPM. Kenaikannya setiap kelipatan 500 KPM hingga kuota seluruhnya terpenuhi.

Kelompok Penerima Manfaat MBG

Menurut dia ada 12 kelompok masyarakat penerima manfaat MBG antara lain ;

Anak balita, pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan pelayanan khusus, pendidikan pesantren, Ibu hamil, Ibu menyusui.

Jumlah Penerima manfaat di Dramaga

Selanjutnya Atep mengungkapkan jumlah kelompok penerima manfaat (KPM) dari lingkungan pendidikan usia dini sampai pendidikan kejuruan diperkirakan jumlahnya 20.000 KPM.

“Kemudian ditambah dengan KPM dari Pendidikan keagamaan, pesantren, ibu hamil dan menyusui jumlahnya diperkirakan lebih dari 30.000 KPM,”ujarnya.

Pengelola dapur MBG Kolaborasi dengan Bumdes

Terpisah di lokasi yang sama, Kepala desa Dramaga, Yayat Supriyatna menegaskan bahwa kehadiran dapur SPPG-MBG harus membawa manfaat dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dapur MBG.

“Kami meminta kepada para pengelola dapur MBG untuk menggunakan tenaga kerja lokal, Kebutuhan bahan baku dapur MBG bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), pengelolaan sampah dan limbah harus baik, jangan sampai mencemari lingkungan,”tegas Yayat.

Rekruitment Tenaga Kerja

Sementara itu, Kepala dapur SPPG-MBG Dramaga 2, Masniati menegaskan bahwa apa yang disampaikan pak kades Yayat semuanya sudah disiapkan jauh – jauh hari.

“Tenaga kerja yang kami rekrut adalah warga lokal, semuanya ada 47 orang, dari jumlah tersebut, komposisinya 30% tenaga ahli dan 70% pekerja biasa,”Tegas Yati panggilan akrab Masniati.

Kebutuhan Bahan Baku Dapur SPPG-MBG

Selanjutnya Yati juga menegaskan bahwa untuk memenuhi bahan baku kebutuhan dapur MBG miliknya, Ia menegaskan sudah bekerja sama dengan Bumdes maupun para pedagang UMKM di desa Dramaga.

“Karena kami basicnya pengelola catering, jadi untuk kebutuhan bahan baku sudah lama kami bekerja sama dengan para pedagang UMKM dan Bumdes,”jelasnya.

Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

Kemudian Yati juga dengan tegas mengatakan instalasi pengelolaan air limbah, pihaknya tidak membuang ke saluran drainase, tetapi membuat lubang bentuk persegi empat dengan ukuran 3 M x 3 M dan kedalaman 3 meter sebanyak dua buah.

“Kami membuang air limbah itu kedalam lubang yang sudah kami persiapkan sebelumnya, jadi nanti ketika sudah penuh kita lakukan pengurasan, sementara sampah sisa makanan atau sampah sayuran, bekerjasama dengan penduduk setempat untuk dijadikan pakan ternak,”ucapnya.

Ketika disinggung seandainya lubang limbah mencemari sumur warga, Yati juga menegaskan insya Allah tidak akan mencemari sumur warga, karena lokasi penampungan air limbah jauh dari rumah warga.

“Kami semuanya ingin savety, jadi kami merancangnya jangan sampai menimbulkan masalah dikemudian hari, insya Allah aman,”pungkas Yati.***

Scroll to Top