BOGOR, KORAN INDONESIA – Menjaga kebersihan lingkungan itu merupakan kewajiban setiap warga negara dimanapun berada. Dengan lingkungan bersih warga sendiri yang akan merasakan manfaatnya, akan terhindar dari segala penyakit.
Diketahui, Forkopimcam Dramaga memiliki program Jumat bersih (Jumsih) ke desa – desa bergiliran setiap Jumat. Dan giat Jumsih hari ini berlangsung di Kp Kuripan, desa Sukadamai Bogor.
Giat Jumsih diikuti Forkopimcam Dramaga, dan unsur Pemerintah desa Sukadamai, unsur kelembagaan desa termasuk TP PKK dan para kader, serta unsur masyarakat. Mereka secara bergotong royong membersihkan Jalan Kuripan yang langsung menuju akses penghubung ke desa Sukajaya Kecamatan Tamansari.
Kepala desa Sukadamai, H Pepen Supendi saat diwawancara koran indonesia.net di lokasi Jumsih mengatakan bahwa kegiatan ini kolaborasi Forkopimcam Dramaga bersama Pemdes Sukadamai serta masyarakat, kerja Bhakti membersihkan akses jalan di Kp Kuripan.
“Kami fokuskan Jumsih ini di jalan Kuripan RT 05 RW 05, karena jalan ini kedua sisinya rimbun dengan pepohonan, sehingga kami lakukan pemangkasan supaya cahaya matahari masuk ke badan jalan. Selain itu, kami juga melakukan pembabatan rumput dengan alat pemotong, dari mulai perbatasan dengan desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari,” kata H Pepen Supendi Jumat, 05/12/2025.
Tujuan Jumsih
Lalu Ia menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan Jumsih di jalan ini, memangkas pepohonan dan membersihkan rumput dan sampah untuk mengantisipasi serta mencegah terjadinya pohon tumbang dan banjir serta longsor di lokasi ini.
“Cuaca saat ini sering ekstrim, beberapa hari lalu di desa kami ada beberapa pohon Yang tumbang menimpa rumah warga, oleh karena itu kegiatan Jumsih ini memangkas pepohonan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,”tegasnya.

Pengelolaan sampah masyarakat
Ketika disinggung pengelolaan sampah masyarakat H Pepen mengaku, bahwa sampai saat ini belum secara khusus, sampah masyarakat di kampung ini bisa dikelola secara maksimal, karena ini jalannya kecil hanya lebar 2,5 meter truk DLH juga tidak bisa masuk, jadi masyarakat mengelolanya sendiri – sendiri.
Meskipun demikian, pihaknya tidak ada henti hentinya memberikan himbauan dan mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, semaunya kemana saja termasuk pada lereng tebing dan saluran air.
“Kami meminta kepada warga khususnya di Kp Kuripan umumnya masyarakat desa Sukadamai, tidak membuang sampah sembarangan, buatlah tong sampah atau lubang tanah untuk menimbun sampah dekat rumah masing – masing. Dengan demikian masyarakat telah menjaga alam dan insya Allah alam akan menjaga kita,” Imbuhnya.
Ia berjanji secara bertahap akan melakukan pengelolaan sampah di 26 RT, pihaknya akan mendorong masyarakat melalui RTRW untuk tertib menjaga lingkungan, menjaga kebersihan, sebagaimana tersurat di dalam Al Qur’an Annazofatuminal Iman, menjaga kebersihan itu bagian dari Iman.
“Mari kita tumbuhkan keimanan kita menjaga alam ciptaan Allah agar tetap bersih. Dan kebersihan itu mari kita jadikan sebuah budaya dan menjadi kearifan lokal di desa Sukadamai,”ucapnya.
Senada dengan Kepala desa, Ketua TP PKK desa Sukadamai, Hj Dedeh Kurniasih menyambut baik dan mendukung program Jumsih Forkopimcam ka desa, bersih – bersih sampah secara bergotong royong.

Ketua TPPKK desa Sukadamai, Hj Dedeh Kurniasih saat berada di posko Jumsih/Asof/Koran Indonesia//
Sampah rumah tangga
Menurut Hj Dedeh persoalan sampah bermula dari dapur – dapur warga, dan yang paling mengetahui sampah itu darimana dan harus dibuang kemana, tentunya para ibu rumah tangga yang mengetahui.
Oleh karena itu, kami dari TP PKK desa mengimbau para ibu rumah tangga agar tidak membuang sampah ke lereng tebingan atau lembah ( Cubluk dalam bahasa Sunda) atau aliran sungai. Karena jika dibuang sembarangan seperti itu akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
Buat Lubang Biopori
Lalu Hj Dedeh menyarankan masyarakat membuat lubang biopori untuk menjadi tempat pembuangan sampah rumah tangga.
“Buatlah lubang biopori di tiap rumah, untuk membuang sampah organik, selain nantinya bisa menjadi pupuk, juga berfungsi sebagai resapan air untuk mencegah terjadinya banjir,” tegas dia.
Kemudian sampah non organik dipilah, dikumpulkan, bisa didaur ulang atau dibuat kerajinan tangan yang dapat mempunyai nilai ekonomis, atau bisa juga di jual ke pengepul barang bekas.
“Intinya mari kita sama sama menjaga lingkungan tetap bersih, sampahnya dimanfaatkan dan diperlakukan dengan bijak. Sampah itu jangan dijadikan musuh tetapi mari kita jadikan sesuatu yang bernilai,”tandasnya.***



