KORAN INDONESIA – Banyak perempuan dengan radang sendi rematik melaporkan bahwa gejala mereka membaik saat hamil. Terutama di trimester kedua, rasa nyeri dan kaku sendi sering kali berkurang.
Melansir Mayo Clinic, radang sendi rematik adalah penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sendi dan jaringan tubuh lain secara keliru. Namun selama kehamilan, ada perubahan dalam tubuh yang diduga memengaruhi jalannya penyakit ini.
Perlu diingat, tidak semua orang mengalami perbaikan gejala saat hamil. Beberapa justru merasa kondisinya memburuk.
Setelah melahirkan, gejala radang sendi rematik bisa muncul kembali. Banyak orang yang gejalanya membaik saat hamil juga mengatakan gejalanya kambuh setelah melahirkan. Ini paling sering terjadi dalam tiga bulan pertama setelah persalinan.
Apa yang Terjadi pada Tubuh Selama Kehamilan?
Para peneliti masih mencoba mencari tahu alasan di balik perubahan gejala ini. Salah satu teori menyebutkan bahwa hormon seks, terutama estrogen, mungkin berperan.
Orang yang lahir sebagai perempuan lebih sering terkena radang sendi rematik dibandingkan yang lahir sebagai laki-laki. Ini diduga berkaitan dengan kadar estrogen yang lebih tinggi.
Namun, penggunaan obat yang mengandung estrogen, seperti pil KB atau terapi hormon menopause tidak selalu memengaruhi gejala. Artinya, belum ada bukti kuat bahwa estrogen adalah penyebab utama membaiknya gejala.
Peran Sistem Imun Selama Kehamilan
Saat hamil, sistem kekebalan tubuh ibu berubah untuk melindungi janin. Perubahan ini juga mungkin berkontribusi pada membaiknya gejala radang sendi rematik.
Peneliti terus mendalami hubungan antara sistem imun saat hamil dan pengaruhnya terhadap penyakit autoimun. Namun, sejauh ini belum ada kesimpulan pasti.
Waspadai Obat yang Tidak Aman untuk Ibu Hamil
Beberapa obat untuk radang sendi rematik tidak aman dikonsumsi selama kehamilan. Sebaiknya hentikan penggunaan obat tersebut sebelum merencanakan kehamilan.
Bekerjalah sama dengan tenaga kesehatan untuk membuat rencana pengelolaan radang sendi rematik sebaik mungkin sebelum dan selama kehamilan.
Dengan perencanaan yang baik, kehamilan tetap bisa dijalani dengan nyaman meskipun memiliki kondisi radang sendi rematik.***
Baca juga: Mengenal Radang Sendi Rematik: Gejala, Komplikasi, dan Kapan Harus ke Dokter