KORAN INDONESIA – Musibah longsor terjadi saat hujan deras di kampung Ciherang Gede RT 01 RW 01, desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu, sedikitnya enam rumah terdiri dari 15 jiwa terdampak.
Kepala desa Ciherang, Suherwin saat dikonfirmasi di Kantornya membenarkan telah terjadi musibah longsor Tembok Penahan Tanah (TPT) di bantaran sungai Ciapus dengan panjang longsoran sekiar 30 meter dengan kedalaman diperkirakan 4 meter.
“Benar telah terjadi musibah longsor sebuah TPT dengan panjang 30 meter, kedalaman 4 meter, dalam musibah itu tidak ada korban jiwa, namun sedikitnya ada 6 rumah terdiri 15 jiwa terdampak, dan rumah yang rusak parah ada 4 rumah dengan kondisi ambruk pada bagian belakangnya dan juga ada yang retak – retak,” Jelas Suherwin kepada koranindonesia.net Kamis, 7 Agustus 2025.
Kemudian Suherwin mengaku, peristiwa musibah longsor itu sudah dikoordinasikan dengan Camat Dramaga, Atep S Sumaryo, dan pada saat kejadian saya telepon, melaporkan peristiwa itu, pak Camat sigap langsung meninjau lokasi.
Bantuan sementara
Ketiak disinggung bantuan apa saja yang sudah diberikan Pemdes Ciherang, Suherwin menyebut bantuan sementara sudah diberikan, pertama pihaknya bersama perangkat RTRW dan masyarakat membantu mengevakuasi warga yang terdampak.
“Lalu untuk mencegah terjadinya longsor susulan pada saat terjadinya hujan, kami juga sudah memberikan bantuan berupa tenda untuk menutupi titik utama TPT yang longsor,”katanya.
Dan untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga telah memasang pagar pembatas sementara, agar masyarakat tidak ada yang melintas di area lokasi longsoran TPT tersebut.
Kemudian untuk bantuan secara materil pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, agar bisa diberikan bantuan dari dana tanggap darurat bencana.
Proposal Pengajuan
Lalu Suherwin juga mengaku telah mengajukan proposal pengajuan secara resmi kepada instansi terkait untuk perbaikan TPT yang longsor di bantaran sungai Ciapus, karena ini ranahnya PUPR, namun sejauh ini pihaknya masih menunggu jawaban, belum ada jawaban dari pihak terkait.
Himbauan ke Masyarakat
Dalam kesempatan itu, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat yang rumahnya berada dibantaran sungai Ciapus, khususnya pada saat cuaca hujan dan sungai tersebut airnya meluap, untuk meningkatkan kewaspadaan, kalau bisa menghindar ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.
“Untuk mencegah terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan, saat cuaca hujan dan sungai Ciapus meluap, sebaiknya warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut, untuk menghindar sesaat, sampai luapan air sungai itu benar – benar kembali normal,”imbuhnya.
Suara Warga Terdampak
Salah satu warga Kp Ciherang Gede RT 01 RW 01 terdampak longsot TPT aliran sungai Ciapus bernama Wawan saat ditemui di lokasi longsor mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Senin malam lalu sekitar jam 20.00 WIB.
Sebelum peritiwa itu terjadi, tanda – tandanya sudah diketahui, dia mengaku sudah melaporkannya melalui RTRW juga ke Pemerintah desa Ciherang, sebanyak dua kali, namun tidak ada tanggapan, dan puncaknya pada Senin malam TPT ini ambruk sepanjang 30 meter dan kedalaman sekitar 4 meter.
“Pada saat longsor terjadi bangunan bagian rumah saya semuanya terbawa longsor, dan ini rumah sepupu tembok badan rumahnya retak – retak yang cukup lebar, ini kami dihantui rasa khawatir dan was – was, terjadinya longsor susulan,”katanya.
Oleh karean itu, ia bersama warga lain yang terdampak meminta kepada pemerintah desa Ciherang, Pemerintah Kecamatan Dramaga, Pemerintah Kabupaten Bogor hingga Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk segera memperbaiki TPT aliran sungai Ciapus ini.
“Kalu bisa perbaikannya dapat dipercepat, tidak lama, karena kami khawatir disini ada anak kecil dan lansia. Dan kami mengucapkan terima kasih atas segala perhatiannya dari semua pihak yang telah meninjau lokasi longsor ini,”pungkasnya.***