Jacob Elordi Menangis Haru, Frankenstein Sukses di Festival Film Venesia

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Jacob Elordi tak kuasa menahan air mata saat film terbarunya, Frankenstein, diputar perdana di Festival Film Internasional Venesia 2025 pada Sabtu (30/8).

Aktor berusia 28 tahun itu tampak sangat emosional ketika penonton memberikan standing ovation panjang selama 13 menit, yang mana menjadi tepuk tangan terlama di festival tahun ini menurut laporan Variety.

Dalam sebuah video yang dibagikan di X, terlihat Elordi memeluk sang sutradara sekaligus penulis Guillermo del Toro dan lawan mainnya, Mia Goth. Ia lalu menundukkan kepala sambil menatap penonton dengan haru.

Film ini juga dibintangi Christoph Waltz, Oscar Isaac, Felix Kammerer, dan Lars Mikkelsen.

Frankenstein sendiri diadaptasi dari novel klasik karya Mary Shelley yang terbit pada 1818. Yang menceritakan tentang ilmuwan Victor Frankenstein yang membangkitkan makhluk hidup lewat sebuah eksperimen mengerikan yang akhirnya justru menghancurkan sang pencipta maupun ciptaannya sendiri.

Dalam film ini, Oscar Isaac memerankan Victor, sementara Elordi tampil sebagai sang Creature.

Dalam konferensi pers sebelumnya, Elordi bercerita soal betapa mendalamnya ia menyatu dengan karakter tersebut.

“Ini adalah wadah di mana saya bisa memasukkan setiap bagian dari diri saya. Dari sejak saya lahir sampai berada di sini bersama kalian hari ini, semuanya ada dalam karakter itu. Dan dalam banyak hal, makhluk yang muncul di layar dalam film ini adalah bentuk paling murni dari diri saya,” ujarnya.

Elordi juga mengungkapkan kepada Variety bahwa ia harus duduk di kursi rias selama 10 jam setiap hari demi penampilan makhluk berkulit transparan itu.

“Ada begitu banyak lapisan dalam kostumnya… Saat dia lahir, dia hampir tidak mengenakan apa-apa. Dadanya terbuka dan kepalanya tegak tinggi. Lalu, ketika dia mulai merasakan sakit, seperti kita saat remaja, dia mulai membungkukkan bahunya. Dan ketika dewasa, dia menutup diri,” jelasnya.

Guillermo del Toro, sang sutradara, mengaku bahwa Frankenstein adalah impian panjang yang akhirnya bisa terwujud.

“Ini semacam mimpi, atau bahkan lebih dari itu, sebuah kepercayaan bagi saya sejak kecil,” katanya kepada jurnalis di Venesia.

Ia menambahkan, dirinya sengaja menunggu waktu yang tepat untuk mewujudkannya dengan skala besar dan kebebasan penuh secara kreatif.

“Saya selalu menunggu film ini bisa dibuat dalam kondisi yang tepat, secara kreatif, dalam hal mencapai cakupan yang dibutuhkan, agar berbeda, dan dibuat dalam skala yang memungkinkan kita membangun ulang seluruh dunia,” ujarnya.

Oscar Isaac pun ikut memuji arahan sang sutradara.

“Guillermo berkata, ‘Saya sedang menyiapkan jamuan untukmu, kamu hanya perlu datang dan makan.’ Dan itu benar, ada sebuah penyatuan, saya hanya menghubungkan diri saya dengan Guillermo, dan kami menjatuhkan diri bersama ke dalam sumur itu. Saya tidak percaya saya ada di sini sekarang, bahwa dari dua tahun lalu kami bisa sampai di titik ini. Rasanya seperti sebuah puncak,” ucap Isaac.

Awalnya, Andrew Garfield sempat dipilih untuk berperan sebagai Creature, namun harus mundur karena konflik penjadwalan yang timbul akibat pemogokan para aktor Hollywood. Elordi lalu masuk dan mengambil peran tersebut.

“Guillermo datang kepada saya cukup terlambat dalam prosesnya, jadi saya hanya punya sekitar tiga minggu sebelum mulai syuting. Itu terasa seperti tugas yang sangat besar, tapi seperti yang Oscar bilang, jamuannya sudah ada, dan semua orang sudah mulai makan saat saya tiba, jadi saya hanya perlu menarik kursi dan duduk. Itu benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan,” kenangnya.

Selain Waltz dan Goth, film ini juga menampilkan Mia Goth sebagai Elizabeth, istri Frankenstein yang perlahan menjauh darinya karena lebih menunjukkan kasih pada Creature dibandingkan suaminya sendiri.

Festival Film Venesia akan berlangsung hingga 6 September, sementara Frankenstein dijadwalkan tayang di bioskop mulai 17 Oktober dan hadir di Netflix pada 7 November 2025.***

 

Baca juga: Tim Produksi Drama “Delusion” Minta Maaf Usai Tinggalkan Sampah di Hutan Jeju

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top