JAKARTA, KORAN INDONESIA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini dampak ekonomi dari aksi demonstrasi yang berlangsung sepekan terakhir hanya bersifat sementara. Ia menegaskan pemerintah sudah menyiapkan langkah strategis agar kondisi sosial dan politik segera pulih.
“Terkait situasi terkini dengan fundamental ekonomi yang solid, pemerintah yakin dampak dan dinamika sosial politik yang terjadi terhadap ekonomi harapannya bersifat jangka pendek. Pemerintah terus mendorong optimisme untuk jangka menengah dan jangka panjang,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, dilansir Detik Finance, Selasa, 2/9/2025.
Program Dorong Pertumbuhan
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5–5,2% di 2025. Untuk mencapainya, sejumlah program sudah disiapkan agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Beberapa program tersebut antara lain:
- Kredit Investasi Padat Karya untuk memperbarui mesin produksi.
- Stimulus pariwisata, seperti penyelenggaraan event nasional dan paket wisata libur Natal-Tahun Baru 2025–2026.
- Diskon transportasi, meliputi tarif kereta api, kapal laut, dan tol.
- Program perumahan, peningkatan bantuan FLPP dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit, kredit perumahan, serta perpanjangan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) hingga akhir 2025.
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan target 17 ribu SPPG dan 51 juta penerima pada September 2025, lalu naik menjadi 25 ribu SPPG dan 75 juta penerima pada November 2025.
“Semua program ini dirancang untuk menggerakkan ekonomi rakyat secara langsung, sambil menjaga momentum konsumsi domestik yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi kita,” tambah Airlangga.
Pesan untuk Pengusaha dan Masyarakat
Airlangga juga mengimbau para pengusaha agar tetap tenang dan optimistis.
Menurutnya, pemerintah menjamin roda perekonomian terus berjalan demi menjaga lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mendorong dan mengimbau para pengusaha untuk tetap tenang dan optimis. Kami tentu seluruhnya mempunyai tanggung jawab moral kepada bangsa ini untuk mempertahankan roda perekonomian agar penciptaan lapangan kerja dan mereka yang bekerja tetap terjaga. Lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat tentunya itu menjadi perhatian utama dari pemerintah,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah aktif berkomunikasi dengan emiten, anggota bursa, hingga investor agar rencana investasi tidak terganggu.
“Pemerintah komit untuk responsif terhadap apa yang berkembang dan aspirasi masyarakat melalui jalur yang konstruktif. Ini menunjukkan pemerintah menjaga stabilitas dan selalu menghormati aspirasi yang timbul dari berbagai kelompok masyarakat,” imbuhnya Airlangga.
Untuk masyarakat luas, Airlangga mengingatkan agar tidak mudah percaya informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Tentu kita berharap bahwa situasi yang damai dan saling menghormati tentunya akan sangat membantu mempercepat pemulihan ekonomi dan kita semua menjaga suasana kondusif dan meminimalkan dampak yang muncul terhadap perekonomian nasional,” pungkasnya.