Kenali Gejala, Penyebab, dan Risiko Plantar Fasciitis: Masalah Tumit yang Bisa Ganggu Aktivitas

Ilustrasi kaki
Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Taukah kamu? Plantar fasciitis adalah salah satu penyebab nyeri tumit yang paling sering terjadi. Kondisi ini muncul karena peradangan pada jaringan tebal di telapak kaki yang menghubungkan tulang tumit dengan jari-jari kaki.

Melansir Mayo Clinic, nyeri biasanya terasa tajam, terutama saat melangkah pertama kali di pagi hari. Rasa sakit bisa berkurang setelah bergerak, tapi sering muncul lagi setelah lama berdiri atau bangun dari posisi duduk.

Gejala

Gejala utama plantar fasciitis adalah nyeri menusuk di bagian bawah tumit. Keluhan ini biasanya muncul saat bangun tidur, berdiri lama, atau setelah lama duduk.

Penyebab

Plantar fascia berfungsi menopang lengkungan kaki dan menyerap tekanan ketika berjalan. Jika mengalami ketegangan atau robekan kecil berulang, jaringan ini bisa meradang.

Meski begitu, penyebab pasti plantar fasciitis belum sepenuhnya dipahami. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada pelari dan orang dengan berat badan berlebih.

Faktor Risiko

Beberapa hal bisa meningkatkan risiko terkena plantar fasciitis, antara lain:

  • Usia: Paling sering dialami pada usia 40-60 tahun.

  • Jenis olahraga: Lari jarak jauh, balet, atau senam aerobik dapat memperberat tekanan pada tumit.

  • Bentuk kaki: Telapak kaki datar, lengkung tinggi, atau cara berjalan tidak normal bisa menambah beban pada plantar fascia.

  • Kelebihan berat badan: Berat badan berlebih memberi tekanan ekstra pada telapak kaki.

  • Jenis pekerjaan: Pekerja pabrik, guru, atau profesi yang banyak berdiri di permukaan keras lebih rentan mengalami kondisi ini.

Komplikasi

Jika dibiarkan, plantar fasciitis bisa menyebabkan nyeri tumit kronis yang mengganggu aktivitas. Penderita bisa mengubah cara berjalan untuk menghindari rasa sakit, sehingga berisiko menimbulkan masalah pada kaki, lutut, pinggul, hingga punggung.

Plantar fasciitis sering dianggap sepele, padahal bisa berdampak besar jika dibiarkan. Mengenali gejala sejak awal akan membantu mencegah nyeri kronis dan menjaga aktivitas tetap lancar.***

Baca jugaMengenal PPOK: Penyakit Paru Kronis yang Harus Diwaspadai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top