JAKARTA, KORAN INDONESIA – Banyak orang tidak sadar kalau asam urat adalah masalah yang bisa kambuh berulang. Asam urat atau gout adalah jenis radang sendi yang bisa menyerang siapa saja.
Melansir Mayo Clinic, penyakit ini ditandai dengan serangan nyeri mendadak, bengkak, dan kemerahan pada sendi, terutama di jempol kaki.
Serangan asam urat sering muncul tiba-tiba, bahkan bisa membangunkan penderita di malam hari karena rasa nyeri seperti terbakar. Sendi yang terkena biasanya panas, bengkak, dan sangat sensitif hingga selimut pun terasa menyakitkan.
Gejala asam urat bisa datang dan pergi, tapi ada cara untuk mengendalikannya dan mencegah kambuh.
Gejala
Tanda-tanda asam urat biasanya muncul tiba-tiba, sering kali di malam hari. Gejala yang sering terjadi antara lain:
Nyeri sendi hebat, biasanya di jempol kaki, tapi bisa juga di pergelangan, lutut, siku, pergelangan tangan, atau jari. Rasa sakit paling parah terjadi 4-12 jam setelah mulai menyerang.
Rasa tidak nyaman yang bertahan setelah nyeri mereda, bahkan bisa beberapa hari hingga berminggu-minggu. Serangan berikutnya biasanya lebih lama dan menyerang lebih banyak sendi.
Sendi bengkak, kemerahan, hangat, dan terasa nyeri.
Gerakan sendi terbatas seiring kondisi memburuk.
Penyebab
Asam urat terjadi karena penumpukan kristal urat di sendi yang memicu peradangan. Kristal ini terbentuk saat kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi.
Asam urat berasal dari pemecahan zat purin yang ada di tubuh dan makanan. Purin banyak ditemukan pada daging merah, jeroan, seafood tertentu, serta minuman beralkohol dan minuman manis dengan fruktosa.
Biasanya asam urat dibuang lewat urine, tapi jika tubuh memproduksi terlalu banyak atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya, kadar asam urat menumpuk. Akibatnya, terbentuk kristal tajam yang menimbulkan nyeri dan bengkak.
Faktor Risiko
Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko asam urat, antara lain:
Pola makan: Konsumsi banyak daging merah, seafood, alkohol, atau minuman manis.
Berat badan: Kelebihan berat badan membuat tubuh menghasilkan lebih banyak asam urat dan sulit dibuang.
Kondisi medis: Tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, sindrom metabolik, serta penyakit jantung dan ginjal.
Obat-obatan: Aspirin dosis rendah, obat tekanan darah tertentu, hingga obat penolak transplantasi.
Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang pernah terkena asam urat, risikonya meningkat.
Usia dan jenis kelamin: Pria lebih berisiko di usia 30-50 tahun, sedangkan wanita biasanya setelah menopause.
Operasi atau trauma: Kondisi ini bisa memicu serangan, termasuk setelah vaksinasi pada sebagian orang.
Komplikasi
Asam urat bisa menimbulkan masalah lebih serius jika tidak ditangani. Salah satunya adalah serangan berulang yang bisa merusak sendi secara permanen.
Kristal urat juga bisa menumpuk di bawah kulit dan membentuk benjolan keras bernama tophi. Selain itu, asam urat juga dapat menyebabkan batu ginjal.
Kapan Harus ke Dokter
Segera hubungi dokter jika mengalami nyeri hebat mendadak pada sendi. Jika dibiarkan, asam urat bisa merusak sendi.
Periksakan diri ke fasilitas kesehatan segera jika ada demam disertai sendi panas dan bengkak, karena bisa jadi tanda infeksi serius.***
Baca juga: Gejala dan Penyebab Hunter Syndrome: Penyakit Langka yang Lebih Sering Serang Anak Laki-laki



