JAKARTA, KORAN INDONESIA – Bank memiliki berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan.
Sebagai lembaga keuangan, bank berfungsi sebagai perantara antara pihak yang membutuhkan dana (debitur) dan pihak yang memiliki dana (penabung atau investor).
Keuntungan yang diperoleh bank dapat berasal dari beberapa sumber utama, yang berhubungan dengan produk dan layanan keuangan yang mereka tawarkan.
1. Selisih Bunga (Interest Rate Spread)
Salah satu cara utama bank mengambil keuntungan adalah melalui selisih bunga antara dana yang mereka terima dari nasabah dan dana yang mereka berikan kepada peminjam.
Proses ini disebut selisih bunga atau interest rate spread.
Bunga Deposito: Bank membayar bunga kepada nasabah yang menyimpan uang di rekening tabungan, deposito berjangka, atau produk simpanan lainnya. Bunga ini biasanya relatif rendah.
Bunga Pinjaman: Bank memberikan pinjaman kepada individu atau bisnis dengan bunga yang lebih tinggi. Pinjaman ini bisa berupa kredit rumah, kredit kendaraan, pinjaman usaha, atau kartu kredit.
Perbedaan antara bunga yang diterima dari peminjam dan bunga yang dibayar kepada penyimpan adalah sumber utama keuntungan bagi bank.
Semakin besar selisih bunga ini, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh bank.
2. Biaya dan Komisi Layanan (Fees and Commissions)
Selain bunga, bank juga menghasilkan keuntungan melalui berbagai biaya dan komisi yang dikenakan kepada nasabah.
Beberapa contoh biaya layanan yang dikenakan oleh bank antara lain:
Biaya Administrasi: Bank sering mengenakan biaya bulanan untuk pemeliharaan rekening atau biaya administrasi lainnya.
Biaya Penarikan Tunai: Beberapa bank mengenakan biaya untuk penarikan tunai di ATM yang tidak berasal dari jaringan mereka.
Biaya Kartu Kredit dan Debit: Bank sering mengenakan biaya tahunan untuk kepemilikan kartu kredit atau kartu debit. Selain itu, ada juga biaya transaksi untuk penggunaan kartu di luar negeri atau di merchant tertentu.
Biaya Denda: Bank juga mendapatkan keuntungan dari denda yang dikenakan atas keterlambatan pembayaran pinjaman atau pelanggaran ketentuan lainnya.
3. Investasi dan Trading (Investments and Trading)
Bank juga mengambil keuntungan dari aktivitas investasi dan trading di pasar keuangan.
Sebagai lembaga keuangan besar, bank memiliki kemampuan untuk berinvestasi dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan produk derivatif.
Investasi di Saham dan Obligasi: Bank dapat membeli saham dan obligasi yang mereka anggap akan memberikan keuntungan di masa depan.
Keuntungan diperoleh dari dividen, capital gain, atau bunga yang diterima dari investasi tersebut.
Trading Mata Uang dan Komoditas: Beberapa bank juga terlibat dalam trading mata uang asing (forex) dan komoditas, yang bisa menghasilkan keuntungan jika prediksi pasar mereka akurat.
4. Securitization (Sekuritisasi)
Sekuritisasi adalah proses di mana bank mengubah aset seperti pinjaman hipotek, pinjaman mobil, atau kredit lainnya menjadi sekuritas yang bisa diperdagangkan di pasar keuangan.
Dengan sekuritisasi, bank bisa memperoleh keuntungan dengan menjual aset tersebut kepada investor.
Dengan cara ini, bank dapat mengurangi risiko yang mereka hadapi (dengan menjual kredit yang berisiko lebih tinggi) sambil menghasilkan keuntungan dari penjualan sekuritas tersebut.
5. Penyewaan dan Penjualan Aset
Bank juga memiliki aset seperti gedung, mesin, atau properti yang mereka sewakan atau jual untuk mendapatkan keuntungan.
Beberapa bank besar memiliki portofolio properti yang mereka kelola dan sewakan kepada pihak ketiga, yang menghasilkan pendapatan.
6. Pengelolaan Dana dan Wealth Management
Beberapa bank juga mendapatkan keuntungan melalui layanan pengelolaan kekayaan atau wealth management.
Mereka memberikan saran investasi dan perencanaan keuangan untuk individu kaya atau perusahaan.
Bank mengenakan biaya tetap atau biaya berbasis persentase dari jumlah dana yang dikelola.
Layanan ini dapat mencakup pengelolaan portofolio, perencanaan pensiun, perencanaan pajak, dan investasi lainnya.
Bank besar sering memiliki divisi khusus yang menangani nasabah dengan kekayaan tinggi, yang menghasilkan pendapatan besar bagi bank.
7. Bunga Negatif (Negative Interest Rates)
Di beberapa negara dengan suku bunga rendah atau negatif, bank dapat mengurangi beban bunga yang dibayar kepada nasabah dan bahkan mengenakan bunga atas simpanan.
Hal ini memungkinkan bank untuk mengambil keuntungan dari dana yang disimpan tanpa memberikan bunga yang signifikan kepada nasabah.
Ada 1,7 Juta Permintaan Pekerja di Luar Negeri, Menteri P2MI Minta Pemda NTT Bantu Pelatihan