Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Attachment Avoidant

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Attachment avoidant merupakan salah satu attachment style atau gaya keterikatan yang berasal dari konsep psikologi.

Gaya keterikatan ini merupakan cara individu dalam membangun hubungan dengan orang lain.

Biasanya, gaya ini dipengaruhi oleh siapa yang mengasuh kita pertama kali. Dari situ, hubungan interpersonal akan terpengaruh.

Apa Itu Attachment Avoidant?

Orang yang memiliki gaya attachment avoidant biasanya menghindari kedekatan baik secara fisik maupun emosional.

Hal itu bisa disebabkan oleh masa lalunya yang kurang mendapat dukungan atau perhatian dari pengasuh.

Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Attachment Avoidant

1. Sulit Menjalin Kedekatan Emosional

Dalam kesehariannya, mereka cenderung menjaga jarak atau menaruh batas tertentu agar orang lain tidak terlalu dekat dengannya secara fisik maupun emosional.

Meskipun ada kemungkinan bahwa mereka dekat dengan orang, mereka tidak akan begitu terbuka dan cenderung menutupi perasaan yang dimiliki sehingga terkesan tidak lembut.

2. Menghindar dari Ketergantungan Emosional

Terlalu bergantung pada orang lain secara emosional dapat membuat mereka merasa berada dalam bahaya dan merasa lemah.

Sehingga, mereka terlihat begitu mandiri dan ingin jauh-jauh dari meminta atau bahkan memberi bantuan kepada orang lain.

3. Cenderung Menghindar dari Konflik Emosional

Mereka akan berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan agar tidak mendengar lebih dalam mengenai perasaan atau masalah pribadi.

Hal ini sebagai cara mereka agar tidak berhadapan dengan konflik emosional dalam hubungan.

4. Terlalu Mandiri

Mereka cenderung menghindar dari menjalin hubungan karena hubungan yang terlalu intim dianggap akan membatasi kebebasan yang dimiliki.

Sehingga menjadi orang yang mandiri adalah prioritas utama agar bisa berpokus pada pencapaian yang diinginkan.

5. Takut akan Penolakan

Rasa takut akan penolakan ini juga menjadi salah satu alasan mengapa mereka tidak ingin terlalu dekat dengan orang lain secara emosional.

Hal ini bisa disebabkan oleh penolakan yang sering dialami saat masih kecil, seperti merasa tidak dihargai atau diperhatikan.

6. Menghindar sebagai Cara Mereka Berada di Zona Nyaman

Dengan cara menghindar. Seperti bersikap dingin, menarik diri, atau menanggapi seadanya dapat membuat mereka merasa berada di zona nyaman.

Hal ini juga berguna saat mereka berada dalam situasi yang tidak enak secara emosional.

Cara tersebut dilakukan agar mereka bisa mengalihkan perhatian atau terhindar dari keadaan yang tidak nyaman tersebut.

Sumber:

  • Mikulincer, M., & Shaver, P. R. (2007). Attachment in Adulthood: Structure, Dynamics, and Change. Guilford Press.
  • Fraley, R. C. (2002). Attachment and Health-Related Outcomes. Journal of Personality and Social Psychology, 82(2), 430–444.

Masih Ingat Wasit 90+6=99? Kini Dicoret dari FIFA

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top