JAKARTA, KORAN INDONESIA – Malam puncak Emmy Awards tahun ini tidak hanya dipenuhi kemenangan besar dari para bintang, tapi juga momen politik yang cukup mencuri perhatian.
Aktris serial komedi ‘Hacks’, Hannah Einbinder, meraih Emmy pertamanya untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik dalam Serial Komedi. Dalam pidatonya, ia sempat bercanda tentang bagaimana ia sering kalah di ajang penghargaan sebelumnya.
“Saya sebenarnya sudah sangat terbiasa dengan narasi pribadi bahwa lebih keren kalau terus kalah. Tapi ini juga keren! Ini juga punk rock,” ujarnya di atas panggung.
Namun di akhir pidatonya, Einbinder melontarkan pernyataan politik yang cukup berani dan menarik perhatian publik.
“Go Birds, f— ICE dan Free Palestine,” ucapnya.
Bagian umpatan disensor, tetapi seruan “Free Palestine” tetap terdengar jelas di siaran televisi.
Di ruang konferensi pers, Einbinder menjelaskan lebih lanjut sikapnya. Ia menyebut memiliki teman di Gaza dan merasa boikot terhadap institusi Israel adalah kewajiban moral, terutama sebagai seorang Yahudi.
Einbinder berhasil mengungguli sejumlah nominasi lain, termasuk Liza Colon-Zayas, Catherine O’Hara, Kathryn Hahn, Jenelle James, Sheryl Lee Ralph, dan Jessica Williams.
Selain ‘Hacks’, ia juga pernah membintangi spesial HBO Max serta akan tampil dalam film ‘Teenage Sex and Death at Camp Miasma’.
Bukan hanya Einbinder yang membawa isu Gaza ke panggung Emmy. Megan Stalter, rekan mainnya di ‘Hacks’, tampil kasual dengan kaos putih dan jeans, tetapi tas hitam yang dibawanya menjadi sorotan. Di tas tersebut menempel pita putih bertuliskan satu kata sederhana: “Ceasefire!”
Aktor Spanyol Javier Bardem juga menarik perhatian dengan mengenakan keffiyeh hitam putih di lehernya. Nominator Pemeran Pendukung Pria Terbaik dalam Serial Terbatas itu lebih memilih bicara soal Gaza daripada proyek terbarunya.
“Banyak orang memberi dukungan pada saya lewat bisikan, dan saya bilang, ‘Jangan bisik-bisik, katakan saja dengan lantang,’” ungkap Bardem kepada AFP di karpet merah.
Dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter, Bardem menegaskan sikapnya.
“Pada akhir Agustus, Asosiasi Internasional Cendekia Genosida yang meneliti konsep genosida secara mendalam, menyebut apa yang terjadi di Gaza hari ini sebagai genosida. Karena itu kami menuntut adanya blokade komersial dan diplomatik serta sanksi pada Israel untuk menghentikan genosida ini. Free Palestine,” tegasnya.
“Kami membentuk Pekerja Film untuk Palestina, sebuah kelompok yang semakin hari semakin banyak didukung. Penting juga untuk menegaskan kepada Paramount bahwa kami tidak menargetkan individu berdasarkan identitas mereka. Itu keliru. Yang kami soroti adalah perusahaan film atau institusi yang terlibat dalam upaya melegitimasi genosida Israel di Gaza dan rezim apartheidnya. Kami berdiri bersama mereka yang melawan dan menunjukkan solidaritas dengan yang tertindas,” tambahnya
Momen ini pun ramai diperbincangkan di media sosial, di mana banyak warganet memuji reporter yang memberi ruang bagi Bardem untuk menyampaikan pandangannya secara terbuka tanpa dipotong.***
Baca juga: Film Park Chan Wook “No Other Choice” Raih Penghargaan Baru di TIFF ke-50



