Hujan Angin di Bogor Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Desa Cikarawang Dramaga, 1 KK 4 Jiwa Terdampak

Bagikan

KORAN INDONESIA – Hujan angin  yang terjadi di kawasan Bogor dan sekitarnya pada Sabtu, 09 Agustus 2025 sore hingga malam, mengakibatkan banjir dan longsor disejumlah titik, salah satunya tanah longsor di Kp Carang pulang RT 005 RW 003, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Musibah terjadinya longsor yang terjadi di Kp Carang pulang, desa Cikarawang tersebut diperkirakan sekitar pukul 20.00 WIB malam saat hujan deras masih berlangsung, tebing setinggi 5 meter dan lebar diperkirakan 10 meter ambruk menimpa rumah warga bernama Dede Sudrajat.

Ambruk dan longsornya tebing tersebut diduga tidak kuat menahan tingginya debit air hujan yang turun sejak pukul 16.30 hingga pukul 21.00 WIB malam hujan masih juga belum surut, dan akhirnya longsor menghantam rumah dede Sudrajat warga RT 005 RW 003 desa Cikarawang.

Camat Dramaga, Atep S Sumaryo saat dihubungi via telepon koranindonesia.net Minggu, 10 Agustus 2025 membenarkan bahwa tadi malam telah terjadi musibah longsor di RT 005 RW 003 Kp Carang pulang, desa Cikarawang.

Menurut Atep, tadi malam dirinya bersama Forkopimcam, Kapolsek Dramaga diwakili pak Angga dan Babinkamtibmas, Danramil Ciomas diwakili pak Danpos dan Babinsa langsung menuju lokasi banjir dan longsor di Kp Carang pulang, desa Cikarawang dan didampingki Kepala desa Cikarawang, Sapturi Wijaya dan jajaran memastikan secara langsung kondisi di lapangan.

Atep mengaku bersama Forkopimcam dan Kepala desa beserta perangkat desa melihat langsung kondisi wilayah yang terkena banjir dan longsor di Kp Carang Pulang, desa Cikarawang.

“Kami melihat langsung tebing setinggi kurang lebih 5 meter panjang sekitar 10 meter longsor mengenai rumah warga bernama Dede Sudrajat (1 KK terdiri dari 4  jiwa terdampak,”katanya

Lantas ia juga menuturkan, dalam pemantauannya tadi malam di desa Cikarawang terjadi juga banjir akibat salah satu aliran sungai yang tersumbat sampah, dan airnya itu kembali membalik ke arah hulu aliran air tersebut.

“Jadi seharusnya aliran air itu mengali dari hulu ke hilir dengan lancar, tetapi karena ada penyumbatan sampah, aliran sungai itu kembali membalik ke arah hulu, hal itulah yang diduga menjadi penyebab banjir di desa Cikarawang,”ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya tidak akan bosan – bosan mengajak sekaligus mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena membuang sampah sembarangan sudah nyata akibatnya aliran sungai tersumbat dan menyebabkan banjir.

“Untuk menghindari terjadinya banjir dan longsor, mari kita sama – sama jaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, apalagi membuangnya ke aliran sungai, buanglah sampah pada tempatnya, dan mari jaga alam, dan alam akan menjaga kita,”imbuhnya.

Sementara itu, Kepala desa Cikarawang, Sapturi Wijaya saat dihubungi telepon milik pribadinya untuk dimintai keterangan, namun handphonenya sedang tidak aktif. Dan dalam musibah tersebut tidak terjadi korban jiwa, namun sedikitnya 1 KK 4 jiwa terdampak***

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top