KORAN INDONESIA – Program Jumat Bersih (Jumsih) Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor memasuki minggu ke enam pelaksanaan program tersebut, giat Jumsih dilaksanakan di wilayah RW 01, Kp Cimoboran, desa Sukawening pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Pelaksanaan giat jumsih secara gotong royong di desa Sukawening diikuti oleh Forkopimcam Dramaga, Camat Dramaga, Atep S Sumaryo beserta jajarannya, Kepala desa dan seluruh staf desa Sukawening, UPT Dinas Lingkungan Hidup, Kuaran dan anggota pramuka, Kadus, RTRW dan para kader.
Sebelum dilaksanakannya kegiatan jumsih, di sepanjang yang berbatasan dengan desa Ciherang, diawali dengan apel dilaksanakan di halaman kantor desa Sukawening, semua peserta diberikan pembekalan terkait pelaksanaan kegiatan jumsih.
Penanaman pohon
Disela kegiatan jumsih, Camat Dramaga Atep S Sumaryo berkesempatan melakukan kegiatan penanaman pohon di dua lokasi yakni di area lingkungan sekolah SDN Cilubang 2 dan diarea mushola di Kp Cimoboran RW 01. Adapun pohon yang ditanam adalah pohon Sirsak.
Sesuai perintah dari wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi (Jaro Ade), masyarakat dianjurkan untuk menanam pohon, selain untuk menunjang program ketahanan pangan, juga sebagai filtrasi udara dan mencegah terjadinya longsor dan banjir.
Usai kegiatan jumsih dan penanaman pohon Camat Dramaga, Atep S Sumaryo menuturkan bahwa hari ini merupakan kegiatan Forkopimcam berkunjung ke desa, desa Sukawening merupakan desa yang ke enam dilaksanakannya program jumat bersih.
“Pencanangan ini mydah – mudahan menjadi motivasi sekaligus pemicu bagi warga untuk melaksanakan bersih lingkungan di setiap hari Jumat, karena kebersihan itu bagian dari iman, jika mengaku beriman maka mari kita sama – sama menjaga kebersihan minimal di lingkungan masing – masing,”ujar Atep kepada koranindonesia.net.
Forkopimcam hadir di sini semata – mata untuk memberikan motivasi, bekerja bersih – bersih secara gotong royong bersama masyarakat untuk menghindari bencana longsor dan banjir yang diakibatkan dari sampah yang menyumbat saluran air.
“Kami hadir di sini untuk secara gotong royong membersihakn sampah pada saluran air irigasi juga sekaligus penanaman pohon di SDN Cilubang 2 dan mushola Kp Cimoboran, mudah – mudahan pohon yang kita tanam hari ini, dapat tumbuh subur dan dapat berbuah lebat,”katanya.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Kunjungi IPB University, Warga desa Cikarawang Keluhkan Jalan Rusak
Selanjutnya Atep mengungkapkan pada lomba kebersihan tingkat Kecamatan beberapa waktu lalu, desa Sukawening keluar sebagai juara I, Ia meminta agar predikat juara I tetap dipertahankan, masyarakatnya terus menjaga kebersihan lingkungan.
“Kita akan melakukan evaluasi program jumsih ini setelah 10 desa selesai, nanti kita akan mengadakan kegiatan ini yang berkelanjutan, sehingga Kecamatan Dramaga, bersih, rapih dan sehat,”tegasnya.
Dalam kesempatan itu Ia juga berharap kepada UPT DLH, UPT Jalan dan Jembatan serta UPT pengairan dukungannya terhadap program ini. Pihaknya berharap dari kegiatan ini bisa menumbuhkan kembali tanah – tanah sawah yang sudah kering bisa dialiri lagi air menjadi sawah lagi. Karena bangsa Indonesia umumnya, khususnya orang desa Sukawening dan Camat Dramaga meskipun sudah makan lontong 5 buah tetap bilangnya belum makan.
Gerakan Pangan Murah Kecamatan Dramaga Diserbu Warga, Beras Premium Hanya Rp 60.000/5 Kilogram !
“Oleh karena itu kebutuhan nasi cukup tinggi, kita berharap khususnya para petani di desa Sukawening untuk kembali mengairi sawahnya dan ditanami padi,”ucapnya.
Lantas dalam kesempatan itu Atep mengimbau kepada seluruh masyarakat Kecamatan Dramaga untuk terus menjalankan kegiatan gotong royong bersih – bersih sampah di lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan, dengan membuang sampah sembarangan akan berakibat saluran air mampet dan tersumbat yang berdampak banjir dan longsor.
“Kami meminta hentikan membuang sampah sembarangan yang akan menimbulkan musibah,Jangan perlakukan sampah sebagai musuh, tetapi kelola sampah dengan baik, maka akan memiliki nilai ekonomis yang dapat meningkatkan perekonomian warga,”imbuhnya.
Sementara itu, Kepala desa Sukawening, Jarkasih menyambut baik langkah yang dilakukan Kecamatan terkait program jumsih ini, Ia mengaku mendukung sepenuhnya program ini untuk berkelanjutan, karena sampah ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
“Pemerintah dan masyarakat harus sinergi, karena persoalan sampah adalah tanggung jawab bersama, jadi peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih itu juga sangat dibutuhkan, hentikan budaya membuang sampah sembarangan, mari kita sama – sama disiplin membuang sampah ke tempatnya, lebih bagus dipilah antara sampah organik dan non organik,”katanya.
Memang selama ini terkait sampah diakui oleh Jarkasih, walaupun sudah bekerja sama dengan DLH tetapi belum semua sampah rumah tangga bisa diangkut oleh truk DLH ke TPA Galuga di Leuwiliang Kabupaten Bogor.
“Karena sulitnya medan, truk DLH tidak bisa masuk ke pelosok perkampungan warga, sehingga baru sebagian saja sampah rumah tangga yang sudah bisa diangkut oleh truk DLH, tetapi itu sudah rutin diangkut seminggu sekali,”tegasnya.
Bagi warga yang sampah rumah tangganya belum bisa diangkut truk DLH, pihaknya meminta agar sampah itu dipilah, sampah organik bisa dijadikan pakan ternak atau kompos, sementara sampah non organik dikumpulkan di tempat aman dan rapih, setelah terkumpul bisa memiliki nilai ekonomis untuk di jual ke pengepul untuk didaur ulang.
Bank Sampah
Ketika disinggung Pemkab Bogor mewajibkan tiap desa memiliki bank sampah, Jarkasih menyebut desa Sukawening sudah memiliki Kampung Ramah Lingkungan (KRL) terkait bank sampah nantinya akan dikelola KRL.
“Bank sampah nantinya di kelola KRL dan saat ini kita sedang mencari lokasi yang agak jauh dari pemukiman warga, kita masih terus membahwasnya, insya Allah ke depan kita menemukan tempat untuk lokasi bank sampah, dan sekaligus menjadi solusi pengelolaan sampah,”tandasnya.***