JAKARTA, KORAN INDONESIA – Katarak adalah kondisi ketika lensa mata yang seharusnya jernih berubah menjadi keruh. Akibatnya, pandangan jadi buram seperti melihat melalui kaca berembun.
Kondisi ini bisa menyulitkan saat membaca, mengemudi di malam hari, hingga mengenali wajah orang. Katarak biasanya berkembang pelan-pelan, tapi lama-lama bisa mengganggu penglihatan.
Pada awalnya, pencahayaan yang lebih terang atau kacamata baru mungkin membantu. Namun, bila penglihatan makin terganggu, operasi katarak biasanya jadi solusi.
Gejala Katarak
Melansir Mayo Clinic, beberapa tanda katarak antara lain:
- Penglihatan keruh, buram, atau redup.
- Sulit melihat di malam hari.
- Silau atau sensitif terhadap cahaya.
- Membutuhkan cahaya lebih terang saat membaca.
- Melihat lingkaran cahaya (halo) di sekitar lampu.
- Sering ganti resep kacamata atau lensa kontak.
- Warna terlihat pudar atau menguning.
- Pandangan ganda pada satu mata.
Awalnya, penglihatan mungkin hanya sedikit terganggu. Namun seiring waktu, kekeruhan makin meluas dan membuat pandangan makin kabur.
Penyebab Katarak
Katarak umumnya muncul karena proses penuaan atau cedera yang memengaruhi lensa mata. Protein dan serat di lensa rusak, sehingga pandangan jadi berkabut.
Selain itu, katarak bisa dipicu oleh penyakit bawaan, komplikasi diabetes, operasi mata sebelumnya, atau penggunaan obat steroid dalam jangka panjang.
Jenis-Jenis Katarak
- Nuklear: Muncul di tengah lensa, awalnya bikin pandangan jauh buram tapi dekat masih jelas. Lama-lama lensa berubah kuning kecokelatan dan penglihatan makin terganggu.
- Kortikal: Dimulai dari tepi lensa berbentuk garis putih seperti baji, lalu menyebar ke tengah dan menghambat cahaya.
- Subkapsular Posterior: Muncul di belakang lensa, sering mengganggu saat membaca, bikin silau, dan menyebabkan halo di malam hari. Jenis ini berkembang lebih cepat.
- Kongenital: Bawaan lahir atau muncul sejak kecil, bisa akibat faktor keturunan, infeksi, atau trauma di kandungan. Kadang tidak mengganggu, tapi bila parah biasanya dioperasi sejak dini.
Faktor Risiko
Beberapa hal yang meningkatkan risiko katarak antara lain:
- Usia lanjut.
- Diabetes.
- Terlalu sering terpapar sinar matahari.
- Merokok.
- Obesitas.
- Riwayat keluarga dengan katarak.
- Pernah cedera atau operasi mata.
- Pemakaian obat kortikosteroid dalam jangka panjang.
- Konsumsi alkohol berlebihan.
Cara Mencegah atau Memperlambat Katarak
Belum ada cara pasti untuk mencegah katarak, tapi beberapa langkah bisa membantu:
- Rutin periksa mata untuk deteksi dini.
- Berhenti merokok.
- Mengendalikan penyakit lain, seperti diabetes.
- Makan makanan bergizi, terutama buah dan sayur kaya antioksidan.
- Gunakan kacamata hitam saat di luar ruangan untuk melindungi dari sinar UV.
- Batasi konsumsi alkohol.
Kapan Harus ke Dokter
Segera periksa mata bila penglihatan mulai buram, sering silau, atau warna terlihat pudar. Jika tiba-tiba mengalami penglihatan ganda, kilatan cahaya, sakit mata mendadak, atau sakit kepala parah, segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
Katarak memang sering terjadi seiring bertambahnya usia, tapi bisa ditangani dengan baik bila terdeteksi sejak awal.
Menjaga kesehatan mata lewat pola hidup sehat dan pemeriksaan rutin bisa membantu memperlambat perkembangannya.***
Baca juga: Mengenal Hurler Syndrome, Penyakit Genetik yang Memengaruhi Anak Sejak Dini



