JAKARTA, KORAN INDONESIA – Di tengah harga rumah yang makin melambung di pusat kota, banyak orang mulai melirik kawasan pinggiran kota sebagai alternatif tempat tinggal. Nggak heran, karena daerah-daerah ini menawarkan harga yang lebih terjangkau, suasana yang lebih tenang, dan sering kali masih asri.
Tapi… tunggu dulu. Sebelum buru-buru booking unit rumah di pinggiran, penting banget buat tahu apa saja keuntungan dan risiko membeli rumah di sana. Artikel ini bakal bantu kamu melihat dua sisi mata uangnya, supaya keputusanmu jadi lebih bijak dan nggak nyesel di kemudian hari.
Keuntungan Membeli Rumah di Kawasan Pinggiran Kota
- Harga Lebih Terjangkau
Ini alasan paling utama kenapa banyak orang memilih rumah di pinggiran kota. Harga rumah bisa beda jauh dibanding kawasan pusat. Misalnya, di Jakarta pusat harga per meter persegi bisa mencapai Rp30 juta lebih, sementara di pinggiran seperti Bogor atau Bekasi, masih bisa ketemu yang Rp5–10 jutaan.
💡 Dengan budget yang sama, kamu bisa dapat rumah lebih luas dan nyaman di pinggiran.
- Lingkungan Lebih Tenang dan Asri
Kalau kamu bosan dengan hiruk-pikuk kota, tinggal di pinggiran bisa jadi pilihan ideal. Udara lebih segar, polusi lebih minim, dan suasana lebih santai. Cocok buat keluarga muda atau kamu yang kerja remote dan butuh ketenangan.
- Potensi Investasi Jangka Panjang
Banyak daerah pinggiran yang sekarang masih sepi, tapi bakal berkembang pesat seiring waktu. Kalau kamu beli rumah lebih awal, harganya bisa naik berkali-kali lipat dalam beberapa tahun ke depan. Terutama jika dekat dengan proyek infrastruktur seperti jalan tol, LRT, atau stasiun KRL.
- Komunitas Baru yang Lebih Guyub
Berbeda dari kawasan padat di tengah kota yang cenderung individualis, di pinggiran kamu bisa menemukan lingkungan dengan rasa kebersamaan yang lebih kental. Apalagi kalau tinggal di klaster perumahan yang penghuninya mayoritas keluarga muda.
- Lebih Banyak Pilihan Rumah Baru
Kawasan pinggiran biasanya jadi target pengembang properti baru. Itu artinya, kamu bisa memilih unit rumah yang masih gress, dengan desain modern dan fasilitas perumahan seperti taman, area bermain anak, bahkan kolam renang umum.
Risiko dan Tantangan Tinggal di Pinggiran Kota
- Akses Transportasi Bisa Jadi Kendala
Masalah utama tinggal jauh dari pusat kota adalah aksesibilitas. Kalau belum ada transportasi umum yang memadai atau akses jalan masih terbatas, kamu bisa menghabiskan waktu berjam-jam di jalan setiap harinya.
🚗 Misalnya, perjalanan dari Cibubur ke Sudirman di jam sibuk bisa makan waktu 2–3 jam pulang pergi!
- Fasilitas Publik Belum Lengkap
Kamu mungkin belum menemukan fasilitas penting seperti rumah sakit besar, sekolah unggulan, mall, atau kantor layanan publik dalam jarak dekat. Ini bisa jadi kurang nyaman, terutama bagi keluarga dengan anak-anak atau lansia.
- Risiko Pengembangan Tak Sesuai Harapan
Banyak pengembang menjanjikan “akan dibangun sekolah, pasar modern, dan jalan tol dalam 2 tahun”, tapi realisasinya molor atau bahkan gagal total. Akibatnya, nilai rumah stagnan dan kamu harus sabar lebih lama.
- Nilai Properti Bisa Lama Naik
Meskipun punya potensi investasi, tapi nilai properti di pinggiran cenderung naik lebih lambat dibanding properti di pusat kota. Jadi kalau kamu berharap beli rumah lalu jual cepat dengan untung tinggi, ini bisa jadi kurang ideal.
- Rasa Terisolasi atau Jauh dari Kehidupan Sosial
Beberapa orang merasa “terasing” saat tinggal di pinggiran, terutama yang terbiasa dengan keriuhan dan kemudahan hidup di pusat kota. Kalau kamu tipe yang suka hangout, kulineran malam, atau akses cepat ke berbagai tempat, bisa jadi kamu akan butuh adaptasi lebih lama.
Tips Membeli Rumah di Kawasan Pinggiran Kota
Biar keputusan beli rumahmu lebih mantap, yuk simak beberapa tips berikut:
- Survey Lokasi Lebih dari Sekali
Lihat situasi lingkungan, akses jalan, serta fasilitas sekitar. Datang di waktu berbeda—pagi, sore, bahkan malam hari—untuk melihat kondisi sebenarnya.
- Perhatikan Rencana Infrastruktur
Cek apakah ada rencana pembangunan jalan tol, stasiun KRL, atau terminal bus di sekitar lokasi. Ini bisa jadi penentu naik-turunnya nilai properti.
- Cek Legalitas dan Reputasi Developer
Pastikan rumah yang kamu incar memiliki IMB, sertifikat SHM/HGB, dan pengembangnya punya track record yang bagus.
- Tanya Penghuni Sekitar
Kalau memungkinkan, ngobrol langsung dengan tetangga yang sudah tinggal di kawasan tersebut. Mereka bisa beri info jujur tentang kelebihan dan kekurangannya.
- Hitung Total Biaya dan Waktu Komuter
Jangan cuma lihat harga rumahnya. Hitung juga biaya transportasi harian dan waktu tempuh ke kantor, sekolah, dan tempat penting lainnya.
Pilihan Rumah yang Sesuai Gaya Hidup
Membeli rumah di pinggiran kota punya banyak keuntungan: lebih murah, tenang, dan punya potensi investasi. Tapi tetap ada risiko seperti akses yang jauh, fasilitas yang terbatas, dan potensi pengembangan yang lambat.
Solusinya? Sesuaikan dengan gaya hidup dan prioritas kamu. Kalau kamu kerja dari rumah dan lebih suka lingkungan asri, rumah di pinggiran bisa jadi pilihan sempurna. Tapi kalau kamu aktif di tengah kota dan butuh mobilitas tinggi, mungkin harus pikir dua kali atau cari kawasan pinggiran yang aksesnya sudah matang.
Yang penting, riset dan rencana matang adalah kunci utama. Jangan sampai tergoda harga murah tanpa melihat gambaran besarnya. Karena rumah bukan cuma soal tempat tinggal, tapi juga investasi masa depan.
Referensi:
- Rumah123 – “Kelebihan dan Kekurangan Tinggal di Pinggiran Kota”
- CNBC Indonesia – “Perkembangan Infrastruktur Pengaruhi Harga Rumah di Pinggiran”
- OJK – Edukasi Properti dan Investasi Rumah