Mau Operasi Hidung? Simak Persiapan, Risiko dan Pemulihan Setelahnya

Ilustrasi operasi hidung
Bagikan

KORAN INDONESIA – Sebelum menjalani rhinoplasty atau operasi hidung, pasien wajib berkonsultasi dengan dokter bedah. Tujuannya untuk mengetahui tujuan operasi, riwayat kesehatan, dan ekspektasi pasien.

Melansir Mayo Clinic, sebelum operasi hidung dokter akan melakukan:
  • Pemeriksaan fisik bagian luar dan dalam hidung

  • Pemeriksaan riwayat medis termasuk obat yang dikonsumsi

  • Pengambilan foto dari berbagai sudut wajah

Foto akan digunakan untuk simulasi hasil operasi dan menjadi panduan selama prosedur. Penting untuk jujur soal harapan dan alasan menjalani operasi.

Risiko rhinoplasty meliputi:
  • Infeksi atau pendarahan

  • Gangguan bernapas

  • Mati rasa permanen

  • Perubahan bentuk hidung yang tidak seimbang

  • Luka atau lubang pada sekat hidung (septum perforasi)

Hal-hal yang disarankan setelah operasi:
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari dada

  • Tidak meniup hidung atau memakai kacamata

  • Menghindari olahraga berat atau terlalu banyak senyum dan tertawa

  • Mengonsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah sembelit

  • Menghindari sinar matahari langsung dengan tabir surya SPF 30

Memar dan bengkak biasanya membaik dalam 2-3 minggu. Namun, perubahan bentuk hidung bisa terus berkembang hingga 1 tahun setelah operasi.

Meski perubahan kecil bisa berdampak besar, tak menutup kemungkinan perlu dilakukan operasi lanjutan. Operasi kedua hanya bisa dilakukan setidaknya satu tahun setelah prosedur pertama. Semoga bermanfaat.***

Baca juga: Begini Prosedur Operasi Hidung: Dari Anestesi sampai Penyesuaian Bentuk

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top