Mengenal Inkontinensia Urin dan Jenis-jenis yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi kebelet pipis
Bagikan

KORAN INDONESIA – Inkontinensia urin atau ketidakmampuan mengontrol buang air kecil adalah masalah yang sering terjadi dan cukup mengganggu. Kondisi ini bisa membuat seseorang mengalami kebocoran urin saat batuk, bersin, atau tiba-tiba ingin buang air kecil dan tidak sempat ke toilet.

Meski lebih sering dialami oleh lansia, inkontinensia urin bukanlah hal yang pasti terjadi seiring bertambahnya usia. Jika mulai mengganggu aktivitas harian, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Melansir Mayo Clinic, beberapa jenis inkontinensia urin yang umum meliputi:

  • Inkontinensia stres: terjadi saat tekanan pada kandung kemih meningkat, misalnya ketika tertawa, berolahraga, atau mengangkat benda berat.

  • Inkontinensia urgensi: muncul dorongan buang air kecil secara tiba-tiba dan sulit ditahan, bahkan saat tidur malam.

  • Inkontinensia karena luapan (overflow): urin menetes terus-menerus karena kandung kemih tidak sepenuhnya kosong.

  • Inkontinensia fungsional: disebabkan gangguan fisik atau mental, misalnya radang sendi parah yang menyulitkan membuka celana.

  • Inkontinensia campuran: kombinasi dua jenis, paling sering stres dan urgensi.

Penting untuk tidak menyepelekan kondisi ini. Selain mengganggu kualitas hidup, inkontinensia juga bisa menjadi tanda dari gangguan kesehatan yang lebih serius.

Beberapa risikonya antara lain:

  • Membatasi aktivitas dan interaksi sosial.

  • Meningkatkan risiko jatuh, terutama pada lansia yang terburu-buru ke toilet.

  • Menandakan adanya penyakit yang perlu ditangani.

Perlu dicatat, perubahan gaya hidup dan pola makan bisa membantu mengurangi gejala. Namun, untuk pengobatan yang tepat, konsultasi medis tetap diperlukan.***

Baca jugaPanduan Pola Makan Intermittent Fasting: Cara Efektif Turunkan Berat Badan dan Jaga Kesehatan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top