Mengenal Pink Eye atau Konjungtivitis: Gejala, Penyebab, hingga Pencegahan

Ilustrasi pink eye
Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Banyak orang menganggap mata merah biasa hanya karena lelah atau kurang tidur. Padahal, kondisi ini bisa disebabkan oleh pink eye atau konjungtivitis.

Pink eye adalah peradangan pada selaput bening yang melapisi kelopak mata dan bola mata. Saat pembuluh darah di area ini membengkak dan teriritasi, bagian putih mata terlihat merah atau merah muda.

Penyakit ini paling sering disebabkan infeksi virus. Namun bisa juga muncul akibat bakteri, alergi, atau saluran air mata yang belum terbuka sempurna pada bayi. Meski bisa mengganggu, pink eye jarang berdampak pada penglihatan.

Gejala

Melansir Mayo Clinic, tanda-tanda pink eye umumnya meliputi:

  • Mata merah pada satu atau kedua sisi.

  • Rasa gatal atau mengganjal seperti ada pasir.

  • Keluar cairan yang bisa mengering dan membuat mata sulit dibuka saat bangun tidur.

  • Mata berair berlebihan.

  • Sensitif terhadap cahaya atau silau.

Penyebab

Pink eye bisa dipicu oleh:

  • Infeksi virus.

  • Infeksi bakteri.

  • Alergi, seperti serbuk sari.

  • Cairan kimia yang terciprat ke mata.

  • Benda asing di mata.

  • Pada bayi, bisa karena saluran air mata tersumbat.

Jenis Pink Eye
  • Viral dan bakteri: Paling sering terjadi dan mudah menular. Biasanya muncul bersamaan dengan flu atau radang tenggorokan.

  • Alergi: Dipicu zat penyebab alergi, tidak menular, tapi menimbulkan gatal, berair, dan bersin.

  • Iritasi: Terjadi karena cipratan zat kimia atau benda asing. Biasanya hilang setelah mata dibersihkan, tapi bisa berbahaya bila zatnya keras.

Faktor Risiko

Risiko pink eye meningkat jika:

  • Sering kontak dengan penderita pink eye.

  • Terpapar alergen.

  • Menggunakan lensa kontak, terutama yang dipakai terus-menerus.

Pencegahan

Untuk mencegah penularan pink eye, lakukan langkah berikut:

  • Hindari menyentuh mata dengan tangan kotor.

  • Cuci tangan secara teratur.

  • Gunakan handuk bersih setiap hari.

  • Jangan berbagi handuk, bantal, atau kosmetik mata.

  • Ganti sarung bantal secara rutin.

  • Buang kosmetik mata lama atau yang sudah dipakai orang lain.

Pada bayi baru lahir, dokter biasanya memberikan salep antibiotik di mata segera setelah persalinan. Tujuannya untuk mencegah infeksi serius yang bisa merusak penglihatan.

Komplikasi

Pink eye yang tidak diobati bisa menimbulkan radang kornea. Hal ini dapat mengganggu penglihatan, baik pada anak maupun orang dewasa.

Kapan Harus ke Dokter

Mata merah bisa juga dipicu masalah serius, seperti infeksi atau cedera. Jika disertai nyeri, pandangan buram, silau berlebih, atau rasa ada benda asing di mata, segera cari pertolongan medis.

Bagi pengguna lensa kontak, hentikan pemakaian segera jika muncul gejala pink eye. Jika tidak membaik dalam 12-24 jam, sebaiknya periksa ke tenaga medis agar terhindar dari infeksi yang lebih parah.

Pink eye memang bisa menular, tapi dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, risikonya bisa ditekan.***

Baca jugaFakta-fakta Progeria: Penyakit Langka yang Bikin Anak Alami Penuaan Dini

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top