JAKARTA, KORAN INDONESIA – Gagal ginjal kronis (CKD) menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Pola makan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh, ditambah kurangnya aktivitas fisik, menjadi pemicu utama kerusakan ginjal.
Kondisi ini sering berkembang tanpa gejala hingga stadium lanjut, membuat pencegahan dan deteksi dini sangat penting.
1. Garam dan Tekanan Darah Tinggi
Asupan natrium berlebih meningkatkan tekanan darah, merusak pembuluh darah kecil di ginjal, dan mempercepat penurunan fungsi ginjal. Banyak orang tidak sadar sumber garam tersembunyi ada di makanan instan, camilan kemasan, dan makanan cepat saji. Mengurangi konsumsi garam membantu menjaga tekanan darah dan mencegah proteinuria—tanda awal kerusakan ginjal.
2. Gula, Diabetes, dan Nefropati
Konsumsi gula berlebih memicu resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Kadar gula tinggi merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan nefropati diabetik. Batas konsumsi harian yang disarankan adalah maksimal 50 gram gula. Mengurangi minuman manis dan makanan olahan membantu menekan risiko diabetes dan gagal ginjal.
3. Lemak Jenuh dan Makanan Ultra-Proses
Lemak jenuh meningkatkan risiko obesitas, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung—semuanya berdampak buruk pada ginjal. Makanan ultra-proses, seperti fast food dan snack kemasan, sering tinggi gula, garam, dan lemak. Mengganti dengan makanan segar seperti sayuran, buah, dan biji-bijian membantu melindungi kesehatan ginjal.
4. Minim Aktivitas Fisik
Kurangnya olahraga menyebabkan peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolisme. Olahraga teratur membantu menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan sensitivitas insulin. Aktivitas ringan seperti jalan kaki 30 menit per hari sudah memberikan manfaat nyata bagi ginjal.