Sopir Bank Gasak Rp 10 Miliar, Lari Pakai Taksi Online

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Tersangka kasus hilangnya Rp10 miliar Bank Jateng, Anggun Tyas, sempat kabur dengan taksi online dari Colomadu, Karanganyar, menuju rumah temannya, Agus.

“Ternyata pas sampai sana, sopir Maxim diantar ke rumah Agus, temannya tersangka juga,” kata Katim Resmob Polda Jateng, AKP Rio Adi Putra, dilansir Kompas, Sabtu, 13/9/2025.

Sebelum tiba di lokasi, sopir taksi online itu sempat kebingungan karena arah tujuan Anggun tidak jelas.

“Anggun telepon temannya, mungkin Oyi, minta tolong pesenin Maxim, ternyata pesanannya offline. Dibawa lah jalan-jalan sampai sopir Maxim juga bingung ini mau ke mana,” jelas Rio.

Setelah berhasil mengantarkan Anggun, sopir taksi online tersebut mendapat imbalan luar biasa.

“Sopir Maxim itu dia nggak tahu uang asalnya dari mana, dikasih uang Rp 10 juta sama Anggun, terus dikasih handphone,” lanjutnya.

Rencana Jadi “Bos Pinjaman” di Gunung Kidul

Uang hasil curian ternyata sudah disiapkan Anggun untuk membangun usaha. 

Ia berencana membuka bisnis simpan pinjam di kampung barunya, Gunung Kidul, bersama sahabatnya, Dwi Sulistyo alias Oyi.

“Rencananya pelaku (Anggun) mau jadi bos pinjaman-pinjaman di kampung,” kata Rio.

Dalam rencana itu, Oyi akan menjadi kurir penagih utang, sementara Anggun berperan sebagai “bos.” 

Keduanya bahkan telah menyiapkan sejumlah kendaraan untuk operasional bisnis tersebut.

Selain itu, Anggun membeli rumah di Gunung Kidul sebagai tempat tinggal sekaligus persembunyian. Lokasi rumah sengaja dipilih di daerah blank spot agar sulit dilacak.

Beli Rumah, Motor, dan Gelar Selamatan

Polisi menyebut Anggun sudah menghabiskan sekitar Rp 300 juta untuk membeli rumah, mobil, dan empat motor.

“Beli motor, itu ada yang seharga Rp 15 juta, motor second,” ujar Rio.

Untuk mengelabui warga sekitar, Anggun sempat menggelar acara selamatan di rumah barunya.

“Yang diundang (selamatan) delapan orang, pun satu kampung itu memang isinya delapan orang. Karena jalan lumayan jauh, pelosok,” jelas Rio.

Kronologi Aksi Nekat

Aksi pencurian uang Rp 10 miliar itu terjadi pada Senin, 1/9/2025. 

Saat itu, Anggun yang bertugas sebagai sopir bank mengantar pegawai mengambil uang tunai Rp 6 miliar dari BI Solo dan Rp 4 miliar dari Bank Jateng Solo Gladak.

Ketika petugas lain lengah masuk toilet, Anggun melihat kesempatan dan nekat membawa kabur mobil berisi uang tersebut. 

Polisi menyebut motif Anggun sederhana, yakni tekanan ekonomi dan rasa putus asa.

“Motifnya ekonomi, pusing, dan ada kesempatan,” ungkap Wakapolresta Surakarta, AKBP Sigit.

 

Baca juga: Koster Bantah Alih Fungsi Lahan Jadi Pemicu Banjir Bali

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top