JAKARTA, KORAN INDONESIA – Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menembus USD 146 miliar pada 2025. Gelombang tren Agentic AI kini mengubah cara perusahaan mendengar, memahami, dan menindaklanjuti kritik dan saran dari konsumen. Menyambut era ini, Surveysensum meluncurkan fitur Kecerdasan Artifisial (AI) pada platform Customer Experience, mempertegas posisinya sebagai pendorong inovasi digital di Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan berbagai strategi nasional seperti Peta Jalan Making Indonesia 4.0 dan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (2020–2045). Namun cita-cita tersebut masih jauh panggang dari api, di lapangan masih banyak perusahaan yang bergantung pada survei generik dengan analisis manual, suatu proses yang lambat, tidak efisien, dan sering menghasilkan data kurang akurat.
Di sisi lain, maraknya kasus kebocoran data pribadi menimbulkan kekhawatiran publik ketika diminta memberikan feedback. Untuk itu, UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) hadir, mewajibkan perusahaan membangun Customer Experience yang tidak hanya cepat, tetapi juga aman, transparan, dan etis.
Adopsi AI dalam CX membawa peluang besar sekaligus tantangan baru. Perlindungan data pribadi, transparansi algoritma, dan potensi bias harus menjadi perhatian utama, agar penerapan AI benar-benar menghadirkan kepercayaan, bukan resistensi ditengah Masyarakat yang semakin sadar akan hak privasi, transparansi dan akuntabilitas.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, SurveySensum menghadirkan SensAI Engine yang akan merubah 360° cara perusahaan yang ada di Indonesia menerapkan Customer Experience (CX). Perubahan tersebut tidak hanya cepat, efektif dan efisien, namun juga mengedepankan Hak Konsumen maupun Perusahaan terhadap Data Pribadi, dengan cara :
- Kuesioner Berbasis AI – Hilangkan kerumitan membuat survei selama berjam-jam. Dalam hitungan detik, SensAI dapat merancang kuesioner otomatis yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Analisis Teks & Sentimen Real-Time – Setiap Feedback yang berasal survei, chat, hingga media sosial dapat dianalisa oleh SensAI dalam sekejap untuk langsung menampilkan akar permasalahan dan sentimen pelanggan.
- Smart Ticketing & Alerts – Komplain dari permasalahan yang sifatnya mendesak akan secara otomatis diubah menjadi tiket dan langsung diteruskan ke tim yang menjadi penaggung jawab dari permasalahan tersebut.
- Dashboard CX Instan – Dengan satu perintah teks sederhana, SensAI menyajikan dashboard Customer Experience yang dapat disesuaikan sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan.
“Dengan SensAI, bisnis di Indonesia dapat bertransformasi dari sekadar pendengar pasif menjadi pengambil keputusan yang tanggap terhadap segala kritik dan saran dari konsumen. Inovasi ini bukan hanya membuat survei lebih pintar, tetapi juga memastikan proses pengumpulan dan pengelolaan data tetap sesuai dengan kaidah etika yang ada di Indonesia.” ucap Vika Indriyasari, Founding Member & SEA Commercial Director SurveySensum.
AI di Customer Experience: Penggerak EKosistem Ekonomi Digital di Indonesia
Alih-alih menggantikan peran manusia, AI mengambil alih tugas repetitif agar tim CX bisa fokus pada pemecahan masalah, kreativitas, dan membangun empati dengan pelanggan. Beberapa perusahaan ternama yang telah mengaplikasikan strategi ini melaporkan pemecahan masalah 35% lebih cepat dan respons pelanggan 25% lebih tinggi. Jika strategi serupa makin luas diimplementasikan, AI di CX berpotensi menjadi salah satu penggerak daya saing Indonesia di era ekonomi digital global.
Era Customer Experience di Indonesia jelas tengah memasuki babak baru. Perusahaan tidak lagi cukup hanya mendengarkan pelanggan; bisnis-bisnis harus memiliki kemampuan untuk merespons cepat, akurat, dan bertanggung jawab. CX berbasis AI pada akhirnya bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga soal membangun kepercayaan jangka panjang dengan para konsumen.