BOGOR, KORAN INDONESIA – Tim Ekspedisi Patriot IPB di Kawasan Transmigrasi Payahe, Maluku Utara, melakukan survei tanah sebagai langkah awal dalam menentukan komoditas unggulan spesifik wilayah. Tujuan dari survey tersebut untuk menghimpun data penting terkait dengan kualitas dan kesesuaian lahan.
Diketahui tim ekspedisi Patriot IPB yang terjun langsung ke lapangan antara lain Fatah, Sachio, Nadilla, dan Dilla, mereka turun langsung ke lapangan selain untuk mengumpulkan data penting juga terkait kualitas dan kesesuaian lahan yang bisa dimanfaatkan oleh warga transmigrasi.
Analisis Lahan, Data Tanah Sebagai Pondasi
Ketua Tim ekspedisi Patriot IPB University, Dr Setyardi Pratika Mulya mengungkapkan bahwa survei tanah menjadi tahapan krusial, karena dari tekstur, struktur, kedalaman, hingga tingkat kesuburan tanah dapat diketahui potensi pengembangan komoditas yang paling sesuai.
Menurut dia, hasil analisis nantinya akan disusun dalam bentuk peta kesesuaian lahan yang menjadi dasar penentuan jenis komoditas unggulan kawasan transmigrasi Payahe.
“Data tanah ini adalah fondasi. Dari sini kita bisa merancang strategi pemanfaatan lahan yang tepat, berkelanjutan, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,”tegas Dr Setyardi.
Tim Survei : Luas Lahan 33.000 Hektare
Kemudian menurut Dr Setyardi, perjalanan survei itu bukan sekadar aktivitas teknis, tetapi ini merupakan sebuah tantangan pengabdian. Karena tim survey harus menempuh jalur panjang melintasi rawa, perbukitan, hingga pegunungan yang membentang dari wilayah Oba hingga Oba Selatan.
“Perjalan panjang itu yang penuh perjuangan menjadi cakupan survei mencapai 33.000 hektare, dan hambatan pada tim yang bekerja antara lain berupa jarak, keterbatasan akses jalan, hingga kondisi alam yang berat menjadi ujian dan tantangan tersendiri,”ungkapnya.
50 Sampel Tanah Diteliti
Meskipun demikian, tim berhasil mengumpulkan lebih dari 50 sampel tanah dari titik-titik strategis. Setiap sampel membawa informasi penting untuk membaca potensi kawasan, sekaligus membuka jalan bagi tumbuhnya komoditas unggulan yang diharapkan mampu memperkuat perekonomian masyarakat transmigran.
“Sebanyak 50 sampel tanah telah berhasil kami peroleh, tentunya ini menjadi penting, setelah melalui proses analisis akan diketahui tingkat kesuburan dan lain sebagainya dari sampel tanah tersebut. Dan ini menjadi babak baru untuk mengetahui tumbuhan apa yang cocok pada lahan tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian warga transmigrasi di Payahe Maluku Utara,”ujarnya.
Dari butiran tanah yang diteliti, pihaknya berharap Kawasan Transmigrasi Payahe dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan baru, dan dari tanah itu pula, harapan masyarakat untuk hidup lebih sejahtera terus bertumbuh.***



