BOGOR, KORAN INDONESIA – Forkopimcam Dramaga melaksanakan apel ka desa, dalam rangka menumbuhkan rasa nasionalis serta supervisi tatacara pengibaran bendera merah putih yang baik dan benar. Giat apel tersebut dilaksanakan di desa Dramaga Senin, 06/10/2025.
Camat Dramaga, Atep S Sumaryo menegaskan bahwa dalam giat apel ka desa tersebut, tujuannya selain menumbuhkan rasa nasionalisme, juga memberikan arahan kepada seluruh perangkat desa terkait pemasangan dan penurunan bendera merah putih, juga dilanjutkan dengan diskusi pembangunan.
“Jadi kami memberikan arahan pemasangan dan penurunan bendera itu tidak asal ada panduannya. Juga kami menampung aspirasi dari masyarakat RTRW,BPD, LPM, IPSM para Kader dan lainnya terkait pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah desa maupun kecamatan,”kata Atep.
Kades Dramaga, Yayat Supriyatna di kantornya mengungkapkan bahwa hari ini Forkopimcam Dramaga melaksanakan giat di desa Dramaga dalam rangka melaksanakan upacara apel ka desa. Selain itu dilakukan breefing, informasi dan arahan yang perlu disampaikan oleh masyarakat desa.
“Dalam breefing tersebut kami pemerintah desa dan Kecamatan mendorong seluruh para stake holder untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap kondisi di wilayah masing – masing, seperti sampah, kegiatan dapur MBG, penanganan stunting, dan keteriban dan keamanan wilayah,”ujarnya.
Lokasi Dapur Makan Bergizi Gratis
Selanjutnya Kades Yayat mengungkapkan bahwa di desa Dramaga bermunculan dapur MBG. Sedikitnya ada lima titik dapur antara lain ;
- Lokasi bekas kedai kopi tepi sawah di JLD
- Lokasi dekat Apotik Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi
- Lokasi Dramaga Tengah (Bekas gudang tenda)
- Lokasi bekas garmen (dekat Kantor Kecamatan)
- Lokasi dekat pak H Sukron
“Lima dapur MBG inilah yang nantinya akan mensuplai makanan bergizi gratis ke sekolah – sekolah dari mulai SD,SMP,SMA,SMK di wilayah Dramaga, bahkan mungkin sekolah – sekolah di desa lain di kecamatan Dramaga. Dan saat ini sudah ada satu yang sudah mulai mendistribusikan MBG ke sekolah,”ucap Yayat.
Tenaga Kerja MBG
Dengan hadirnya dapur MBG Yayat dengan tegas meminta kepada para pengelola untuk merekrut tenaga kerja, untuk memprioritaskan warga lokal sekitar Dramaga.
“Kami minta untuk kebutuhan tenaga kerja diprioritaskan warga lokal, agar kehadiran dapur MBG menjadi peluang tenaga kerja baru dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,”Imbuhnya.
Kebutuhan Bahan Baku MBG
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada para pengelola dapur MBG untuk penyediaan bahan baku seperti, sayur mayur, tempe, tahu, lauk pauk, buah – buahan dan lain sebagainya, bisa berkolaborasi dengan Bumdes dan para pedagang pasar Dramaga.
“Bumdes kita punya pabrik tempe, bahkan apabila dimungkinkan bukan hanya tempe saja, melainkan semua kebutuhan dapur MBG Bumdes kita siap menyiapkan. Atau UMKM yang ada di pasar Dramaga itupun bisa dijadikan mitra untuk berkolaborasi dengan MBG,”jelasnya.
Menjaga Kualitas Makanan, Tetap Higienis
Dalam kesempatan itu, Kades Yayat juga mengimbau para pengelola dapur untuk menyajikan makanan bergizi gratis kepada para penerima manfaat dalam hal ini para murid sekolah, itu benar – benar berkualitas, sebelum diedarkan kepada masyarakat ada orang special yang bertugas untuk mencicipi terlebih dahulu, apakah makanan itu benar – benar sudah aman dikonsumsi oleh anak – anak sekolah.
“Hal ini menjadi penting, karena jangan sampai peristiwa keracunan makanan yang viral di daerah lain, terjadi di wilayah kita, peralatannya dipastikan bersih, bumbu masak dan lain sebagainya dipastikan higienis,”Yayat Menegaskan.
Kebersihan Sanitasi dan Sampah MBG
Kebersihan sampah di Dramaga Kades Yayat mengaku sampai saat ini pihaknya masih terus berjibaku untuk membersihkannya, bahkan di JLD masih saja ada warga yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan. Dan persoalan sampah ini masih belum seluruhnya bisa tertangani.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan bermunculannya dapur MBG tentunya pasti ada sampah bahan baku yang tidak terpakai, atau sampah sisa makanan, sampah tersebut jangan sampai menimbulkan masalah baru.
“Apabila sampah dapur MBG tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan pencemaran lingkungan bau dan lain sebagainya, oleh karena itu kami menyarankan para pengelola dapur untuk bekerja sama dengan DLH, agar sampah itu tidak menumpuk, tetapi bisa diangkut secara periodik oleh truk DLH,”tegas Kades Yayat.
Selain itu, Kades Yayat juga menegaskan bahwa saluran sanitasi juga ini menjadi penting untuk diperhatikan, sebab limbah dan air dari pencucian peralatan masak dan peralatan makan juga jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah, kotor dan bau.
“Pastikan saluran sanitasi ini mengalir pada aliran air yang benar, jangan sampai saluran sanitasi menggenang, yang pada akhirnya akan menjadi pencemaran lingkungan, Kami meminta sekali lagi jagalah kebersihan lingkungan, kalau bukan kita siapa lagi yang akan merawatnya,”Tandas Kades Yayat.***



