RESES : Pembangunan Infrastruktur di Bogor Terkendala Material, Hasani ST: SMPN 2 Ciampea Tahapan DED

Bagikan

BOGOR, KORAN INDONESIA – Anggota dewan DPRD Kabupaten Bogor daerah Pemilihan (Davil) IV telah melaksanakan reses sidang pertama tahun 2026 – 2027 pertama di Kecamatan Pamijahan, Tenjolaya dan ketiga Kecamatan Ciampea. Acara reses berlangsung di GOR desa Cihideung Hilir pada Rabu, 08/10/2025.

Sekretaris komisi III DPRD Kabupaten Bogor, M Hasani ST mengatakan bahwa seluruh anggota dewan dari davil IV sampai dengan hari ini telah melaksanakan reses di tiga Kecamatan, tujuannya tentu menampung usulan dan aspirasi masyarakat.

“Dari sekian banyak usulan – usulan yang disampaikan, kami juga tentunya akan mendorong untuk direalisasikan yang prioritas, karena keterbatasan dan kemampuan anggaran,”kataya.

Kemudian Hasani menegaskan bahwa hasil reses selama tiga hari ini, alhamdulillah akan segera direalisasikan di tahun 2025 melalui anggaran perubahan, tinggal sisanya anggota dewan akan memperjuangkan di tahun 2026.

“Usulan dari masyarakat yang tidak terakomodir terkait infrastruktur, kesehatan dan pendidikan dan SDM anggota dewan akan memperjuangkannya di FOKIR,”tegas Hasani.

Progres Pembangunan Kantor Kecamatan Ciampea

Dalam kesempatan itu Ia juga mengungkapkan bahwa progres pembangunan kantor Kecamatan Ciampea sampai saat ini sudah mencapai 55%, menurut dia sampai akhir bulan Desember 2025 pembangunan kantor tersebut bisa selesai.

“Karena fungsi anggota dewan itu terkait erat dengan pengawasan dan kontrol, tentunya seluruh anggota dari davil IV akan mengagendakan road show melihat langsung progres pembangunan Kantor Kecamatan Ciampea dan pembangunan infrastruktur lainnya di wilayah Kecamatan di davil IV,”Ujar Politisi dari PPP.

Kendala dalam Pembangunan

Pasca ditutupnya kawasan tambang di kawasan Bogor Barat, terdapat kendala dan berpengaruh terhadap suplai pasokan bahan baku material bangunan seperti pasir dan batu, itu salah satu yang dikeluhkan teman – teman PUPR dan perusahaannya.

“Pasca penutupan tambang, material bangunan menjadi langka dan harganya  naik melambung di atas rata – rata harga normal, tetapi pekerjaan harus selesai sesuai kontrak,”ujarnya.

Sumber bahan baku material di Kabupaten Bogor itu ada dua pertama di kawasan Bogor Barat dan kedua di kawasan Cariu Bogor timur. Akan tetapi kalau disuplai dari Bogor Timur jaraknya cukup jauh, sehingga berpengaruh terhadap biaya akomodasi dan transportasi yang cukup tinggi.

“Kami berharap dari dinas terkait ada win win solution terhadap kelangkaan bahan material, agar pembangunan itu bisa tuntas sesuai dengan kontrak perjanjian,”ucapnya.

Pembangunan SMPN 2 Ciampea

Di tahun ini Pengembang Perumahan Puri Araya telah menyerahkan lahan fasos dan fasum kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, salah satunya lahan 11 ribu meter dihibahkan untuk pembangunan SMPN 2 Ciampea.

“Target yang akan dilakukan di tahun 2026 yaitu proses penyusunan Detail Engineering Desain (DED) dan running pembangunan fisik baru bisa dilakukan di tahun 2027,”Tandas Hasani.***

 

 

 

Scroll to Top