Samisade Rp 1 Miliar Wajah Purwasari Bogor Terlihat Cantik dengan Baground Gunung Salak Exotic

Bagikan

BOGOR, KORAN INDONESIA – Masyarakat Purwasari Bogor sambut baik dibangunnya jalan baru poros desa ke area usaha tani oleh Pemerintah desa melalui anggaran Bantuan Keuangan Infrastruktur atau Satu Miliar Satu Desa (Samisade) tahun 2025 yang dalam pencairannya terbagi dalam dua tahap.

Dibangunnya jalan poros desa ke area usaha tani, selain menjadi jalan penghubung dan memperlancar mobilitas masyarakat Kp Situ Uncal dan Kp Cisasah, juga dapat mempermudah arus barang dan jasa termasuk komoditas pangan hasil pertanian, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Purwasari Bogor, Iyus saat dikonfirmasi di lokasi proyek jalan mengatakan bahwa Pembangunan pembuatan jalan poros desa ke area unit usaha tani yang dibiayai dari APBD Kabupaten Bogor melalui program Samisade dimulai dari tahun 2024.

Pada tahun 2024, Samisade tahap I dan II fokus pada pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) pada kedua sisi jalan dengan panjang sekitar 1 Kilometer lebih.

“Dan pada tahun 2025 Samisade tahap I sebesar Rp 600 juta sudah selesai dilaksanakan pekerjaan betonisasi jalan, dan tahap II sebesar Rp 400 juta sedang kami kerjakan dan progresnya sudah mencapai sekitar 85% pengerjaan betonisasi jalan,”kata Iyus Rabu, 12/11/2026.

Dibangunnya jalan usaha tani menggunakan anggaran Samisade Pemkab Bogor merubah wajah Purwasari Bogor, terlihat cantik dengan baground gunung salak yang exotic.

Menyerap tenaga kerja

Pada awal dibangunnya proyek jalan ini menyerap tenaga kerja cukup lumayan banyak, ada sekitar 95 warga lokal yang dipekerjakan. Namun pada pembangunan tahap II tahun 2025 jumlah pekerja yang dipekerjakan hanya 19 orang.

Para pekerja proyek sedang mengerjakan pekerjaan betonisasi jalan poros desa menuju usaha tani di desa Purwasari Bogor/Asof/Koran Indonesia//

“Awalnya memang banyak tenaga kerja yang dipekerjakan, karena membuka lahan baru, membentuk dasar jalan yang akan dibangun, tetapi kalau saat ini jadi sedikit, karena bentuk jalannya sudah terbentuk oleh TPT, dan tinggal pekerjaan betonisasi badan jalannya saja,”ucap Iyus.

Material Langka, Harga Naik

Pasca penutupan kawasan tambang di Bogor Barat oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi beberapa waktu lalu dan sampai saat ini belum dibuka kembali, berdampak pada langkanya pasokan material Batu, batu split, makadam, Sirdam ke pangkalan.

Hal itu dibenarkan dan dirasakan oleh Iyus, order pesanan bahan material acapkali mengalami keterlambatan, namun demikian ia tetap berusaha mencari bahan baku tersebut dari daerah lain masih di Jawa Barat, yakni bahan material dari Cimangkok Sukabumi.

“Memang benar agak langka, tetapi kami terus berusaha agar mendapatkan dari daerah lain dengan risiko harganya lebih mahal, karena biaya transportasinya yang agak mahal karena jauh,”ujarnya.

“Insya Allah progresnya sudah 85% selesai dibangun, dalam waktu yang tidak terlalu lama pekerjaan betonisasi badan jalan ini bisa tuntas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,”tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Iyus menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Bogor yang telah menggelontorkan anggaran Samisade, sehingga desa Purwasari bisa membangun jalan usaha tani ini.

“Dan kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah desa Purwasari yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan pembangunan jalan ini, dan berdasarkan hasil monev Alhamdulillah pembangunan yang kami lakukan dinyatakan sesuai dengan RAB perencanaan,”tandas Iyus.***

Scroll to Top