BOGOR, KORAN INDONESIA – Wajah jalan kampung Cisasah desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor kini berubah, setelah dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT) dan aspal hotmix yang dibiayai dari APBD Kabupaten Bogor melalui program Bantuan Keuangan Infrastruktur atau yang lebih populer disebut satu miliar satu desa (Samisade) Tahun 2025.
Warga desa Neglasari khususnya Kp Cisasah RT 01 RW 06 menyambut baik dibangunnya jalan penghubung antara desa Neglasari dengan desa Petir, sebelumnya jalan diperbatasan ini hanya jalan setapak becek dan licin, juga dipinggir tebing yang curam. Setelah dibangun TPT dan aspal hotmix jalan jadi lebar bisa dilalui kendaraan mobil dan motor.
Kepala desa Neglasari, Yayan Mulyana saat monitoring pengerjaan aspal hotmix di lokasi mengatakan bahwa pemerintah desa Neglasari saat ini tengah merealisasikan anggaran Samisade tahap II tahun 2025 di dua titik lokasi.
“Kami tengah merealisasikan Samisade tahap II tahun 2025 sebesar 40% dari Rp 1 Miliar membangun aspal hotmix Jalan Kp Cisasah RT 01 RW 06 dan Kp Bojongsari RW 01,”Kata Yayan Sabtu, 15/11/2025.
Awalnya jalan Cisasah ini hanya jalan setapak tanah berbatu, di pinggirnya tebing cukup curam sekitar 5 meter dan rawan longsor, melalui program Samisade Tahap I telah berhasil direalisasikan pembangunan TPT dengan volume P. 50 Meter x T. 5 Meter dan aspal hotmix P. 162 Meter x L. 3 Meter x T. 0,03 Meter.
“Kita bangun TPT dan aspal hotmix Jalan Cisasah, Jalan ini selain menjadi akses penghubung kp Cisasah Neglasari dengan Kp Sempur desa Petir juga melintas di kawasan sentra pertanian. Kita harapkan jalan ini dapat memperlancar arus barang dan jasa, juga memperlancar mobilitas serta meningkatkan perekonomian masyarakat,”ujarnya.
Respon Masyarakat
Pembangunan TPT dan aspal hotmix poros jalan desa sekaligus jalan penghubung antar kampung antar desa tersebut disambut baik warga Kp Cisasah desa Neglasari.
“Dulu sebelum dibangunnya jalan ini, warga disini boleh dibilang menderita, jalan tanah berbatu, becek dan licin, ketika bawa barang hasil pertanian ataupun pupuk untuk tanaman harus dipikul, dengan merogoh uang ongkos yang tidak sedikit. Tetapi dengan dibangunnya TPT dan aspal hotmix kami merasa terbantu, karena jalan ini sudah bisa dilalui kendaraan motor dan mobil,”kata Amay Wijaya.
Amay mengaku dengan dibangunnya jalan ini, mobilitasnya bisa cepat, ngangkut hasil pertanian, waktunya bisa lebih cepat nyampai ke pasar.

Saluran Irigasi Rusak
Selanjutnya Amay juga menyampaikan keluh kesah terkait susahnya air untuk mengairi sawah, pasalnya saluran irigasi yang melewati pertanian warga sudah rusak.
Dia berharap kepada pemerintah setelah jalannya dibagusin, Ia juga meminta saluran irigasi untuk mengairi persawahan bisa dibangun. Karena lahan pertanian butuh air, agar hasil pertanian bisa berkualitas.
Menyikapi hal tersebut Yayan mengatakan bahwa terkait saluran irigasi sebetulnya sudah dilakukan upaya pengajuan kepada pihak – pihak terkait.
“Kami akan tindaklanjuti melalui musdus, Musrenbang, agar perbaikan saluran irigasi untuk pertanian bisa dimasukan pada periode anggaran tahun 2026,”tegas Yayan.
Pihaknya berharap kepada masyarakat bahwa pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Pemerintah ini agar dimanfaatkan sebaik – baiknya, dirawat, dipelihara, terutama saluran airnya, tidak membuang sampah sembarangan,”Yayan kembali menegaskan.
“Desa tidak mungkin bisa membangun tanpa bantuan keuangan dari pemerintah Kabupaten Bogor, Kami atas nama pemerintah dan masyarakat desa Neglasari mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi (Jaro Ade) yang telah menggelontorkan anggaran Rp 1 Miliar untuk pembangunan infrastruktur di desa,”pungkas Yayan.***



