Cara Memilih Properti yang Tepat untuk Investasi

Bagikan

KORAN INDONESIA – Investasi properti itu ibarat memilih pasangan: harus cocok, tahan lama, dan tentu saja menguntungkan! Tapi jangan khawatir, kamu nggak perlu jadi ahli properti dulu buat mulai berinvestasi. Artikel ini bakal membantu kamu memahami cara memilih properti yang tepat untuk investasi, lengkap dari A sampai Z—dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami.

Kenapa Properti Jadi Pilihan Investasi Favorit?

Sebelum masuk ke tips-tipsnya, yuk pahami dulu kenapa banyak orang memilih properti sebagai bentuk investasi:

  • Nilainya cenderung naik seiring waktu
  • Bisa menghasilkan passive income, terutama dari sewa
  • Lebih stabil dibandingkan saham atau kripto
  • Bisa dimanfaatkan secara langsung (misalnya disewakan atau ditinggali)

Tapi, seperti investasi lain, properti juga punya risiko. Makanya penting banget memilih properti dengan cermat!

  1. Tentukan Tujuan Investasi

Langkah pertama: kamu harus tahu dulu tujuannya apa. Properti untuk disewakan bulanan? Dijual kembali saat harga naik? Atau mungkin sebagai tempat usaha?

Contohnya:

  • Kalau mau disewakan, cari properti di dekat kampus, pusat kota, atau kawasan industri.
  • Kalau mau dijual kembali, pilih kawasan berkembang yang prospek harga tanahnya naik.

Tips:

“Properti itu bukan soal keren-kerenan lokasi, tapi cocok-cocokan dengan tujuan investasimu.” – Analis properti lokal

  1. Lokasi adalah Segalanya

Kata siapa? Ya, semua orang di dunia properti! Lokasi adalah faktor paling krusial karena sangat menentukan nilai properti di masa depan.

Ciri lokasi potensial untuk investasi:

  • Dekat fasilitas umum (sekolah, rumah sakit, pasar)
  • Akses mudah ke transportasi (jalan tol, stasiun, halte)
  • Kawasan sedang berkembang (ada pembangunan jalan baru, mall, atau apartemen)
  • Aman dan bebas banjir

Jangan Tertipu Harga Murah

Harga murah di lokasi sepi bisa jadi jebakan. Ingat, properti yang sulit diakses atau jauh dari fasilitas umum biasanya butuh waktu lama untuk berkembang.

  1. Cek Legalitas dan Dokumen

Nah, ini bagian yang sering disepelekan. Jangan sampai kamu beli properti yang “murah meriah”, tapi ternyata status tanahnya belum jelas atau malah masih sengketa.

Pastikan:

  • Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan (HGB)
  • IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
  • PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) terakhir sudah dibayar
  • Tidak dalam sengketa atau status girik

Kalau ragu, kamu bisa minta bantuan notaris atau PPAT buat cek keabsahan dokumen.

  1. Hitung Potensi Keuntungan

Investasi harus cuan! Jadi jangan cuma melihat dari harga beli, tapi juga hitung proyeksi return atau keuntungan jangka panjang.

Untuk rumah sewa, pertimbangkan:

  • Biaya operasional bulanan
  • Tarif sewa pasar saat ini
  • Perkiraan ROI (Return on Investment)

Contoh:
Jika kamu beli rumah Rp500 juta dan sewakan Rp3 juta per bulan:
Pendapatan setahun = Rp36 juta
ROI = (36 juta ÷ 500 juta) x 100% = 7,2% per tahun

Angka ini bisa lebih besar kalau lokasi makin berkembang!

  1. Pilih Jenis Properti yang Sesuai

Ada berbagai jenis properti untuk investasi, masing-masing punya kelebihan dan tantangan:

Jenis Properti Keuntungan Risiko/ Tantangan
Rumah tinggal Stabil, mudah disewakan Perawatan, lokasi jadi kunci
Apartemen Fasilitas lengkap, cocok anak muda Biaya maintenance, sewa bisa stagnan
Ruko Potensi ganda: usaha + sewa Modal besar, tergantung lokasi usaha
Tanah kosong Modal kecil, potensi kenaikan tinggi Tidak ada penghasilan pasif

Pilih sesuai dengan budget, tujuan, dan toleransi risiko kamu.

  1. Perhatikan Developer dan Reputasinya

Kalau kamu beli properti dari pengembang (developer), pastikan kamu riset dulu track record-nya. Jangan hanya tergiur brosur dan harga promo!

Cek hal berikut:

  • Proyek-proyek sebelumnya selesai tepat waktu?
  • Legalitas jelas dan transparan?
  • Ulasan konsumen di Google atau forum properti?

Pilih developer terpercaya agar investasi kamu nggak berakhir di meja pengacara.

  1. Waktu Beli yang Tepat

Harga properti memang cenderung naik, tapi ada momen-momen terbaik buat membeli. Misalnya:

  • Saat developer launching proyek baru (banyak promo)
  • Saat resesi ekonomi (harga stagnan atau diskon)
  • Ketika pemilik butuh dana cepat (harga bisa ditawar)

Pro Tip:

Jangan beli karena ikut-ikutan. Beli karena kamu sudah hitung matang.

  1. Jangan Lupa Perawatan

Kalau properti mau disewakan atau dijual, tampilannya harus oke dong. Properti yang terawat baik akan lebih menarik di mata calon penyewa atau pembeli.

Tips perawatan:

  • Cat ulang setiap 2–3 tahun
  • Periksa atap, pipa, listrik secara berkala
  • Tambah sedikit sentuhan estetika (taman, lighting)
  1. Konsultasi dengan Profesional

Kalau kamu masih awam, nggak ada salahnya konsultasi dengan agen properti, notaris, atau bahkan konsultan investasi. Mereka bisa bantu:

  • Analisa pasar
  • Menemukan properti sesuai budget
  • Mengurus dokumen legal

Pastikan kamu pilih profesional yang punya lisensi dan ulasan bagus, ya!

Investasi properti itu bukan soal siapa cepat dia dapat, tapi siapa yang paling siap. Kuncinya adalah riset, perhitungan matang, dan kesabaran. Jangan terburu-buru tergiur harga murah atau janji untung besar. Pilih properti yang sesuai tujuan, lokasi strategis, legalitas jelas, dan punya potensi cuan jangka panjang.

Siap mulai investasi propertimu?

Yuk, mulai dari sekarang belajar lebih dalam dan pantau perkembangan kawasan di sekitarmu. Ingat, investasi properti itu maraton, bukan sprint. Tapi kalau kamu pilih dengan tepat, hasilnya bisa bikin kamu senyum lebar bertahun-tahun ke depan.

Ilustrasi: Freepik

Referensi:

  1. OJK.go.id – Mengenal Investasi Properti
  2. Forbes Real Estate Investing Guide (2024)

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top