Ketua dan Anggota Komisi II DPRD Banten Kunjungan Kerja ke PT MBI di Bogor, Rencana Kolaborasi Budidaya Pisang Barangan

Bagikan

KORAN INDONESIA – Ketua dan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten beserta Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten melakukan kunjungan kerja ke PT Mandiri Banana Indonesia di Taman Tanah Sareal, kota Bogor pada Jumat, 4 Juli 2025.

Kunjungan kerja ketua dan anggota Komisi II DPRD Banten dan Kepala Dinas Pertanian Pemprov Banten tersebut, berkaitan dengan rencana kolaborasi budi daya pisang barangan jumbo mereh (BJM) di wilayah Banten.

Rombongan Ketua dan anggota Komisi II DPRD Banten dan Kepala Dinas Pemprov Banten diterima jajaran direksi PT Mandiri Banana Indonesia serta unsur Muspika Kecamatan Tanah Sareal, kota Bogor.

Ketua komisi II DPRD Provinsi Banten, Drs KH IIP Makmur saat diwawancara koranindonesia.net mengatakan kunjungan kerja hari ini ke PT Mandiri Banana Indonesia (MBI) selain bersilaturahmi juga bertujuan ingin belajar pertanian, terutama budidaya penanaman pisang barangan jumbo merah.

“Yang menarik bagi kami setelah mendapat penjelasan dari Direktur Utama PT MBI, Pak Fachri Yulizar selain budidaya juga berperan sebagai offtaker, tentunya ini akan membuat para petani menjadi lebih semangat untuk menanam pisang Barangan Jumbo Merah,”katanya.

“Iya para petani tentunya akan lebih semangat, karena ketika nanti hasil produksinya sudah ada jaminan pasar,” Iip Makmur menambahkan.

Setelah melihat demplot PT MBI di Taman Tanah Sareal Bogor, pihaknya mengaku sangat bahagia, karena apa yang disampaikan oleh Pak Fachri bukan hanya sekedar teori, tapi ini kenyataan riil di lapangan.

“Kami semua melihat termasuk Kadis Pertanian juga melihat langsung, bagaimana menanam pisang dengan sistem tumpangsari, juga melihat pisang keluar jantung memiliki akta lahir hingga memiliki umur cukup 105 hari baru bisa dipanen,”ujarnya.

Pihaknya melihat potensi Banten itu sangat luar biasa, lahan yang masih dikembangkan di sektor pertanian masih cukup luas, namun harus diakui salah satu kekurangan adalah ‘malas’, karena negara ini kaya hanya tinggal meng upgrade bagaimana “kita mau bekerja keras, kesuksesan bukan untuk orang cerdas, tapi kesuksesan manusia yang mau bekerja keras,”ucapnya.

Selanjutnya ia berjanji akan terus berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Pemprov Banten terus bersinergi, berkoordinasi, berdiskusi bareng demi meningkatkan perekonomian masyarakat di sektor pertanian.

“Kami di Komisi II akan terus mendorong agar koaborasi dengan PT MBI bisa terwujud, karena kami di DPRD punya hak budgetting, dan kami berharap PT MBI tetap maju bisa mengembangan di Banten dan masyarakat Banten juga bahagia dunia akhirat,”imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pemprov Banten, H Agus MT saat diwawancara di lokasi demplot pisang Barangan di Taman Tanah Sareal Bogor mengatakan bahwa setelah melihat demlpot ini pihaknya merasa terinspirasi untuk pengembangan sektor pertanian di wilayah Banten.

“Kami sangat terkesan melihat pertanian pisang disini dengan sistem tumpangsari dengan tanaman lain seperti cabai, bayam, kangkung, jagung dan lain – lain. Untuk mencontoh sistem pertanian pisang ini tentunya kami akan melibatkan kelompok tani,”katanya.

Dengan hadirnya PT MBI, yang akan melakukan pendampingan dari mulai hulu sampai hilir tentunya ini menjadi kabar yang menggembirakan buat para petani ataupun kelompok tani di wilayah Banten.

“Para petani fokus pada penanaman dengan pendampingan dari PT MBI, tidak usah lagi memikirkan pasar, karena pasar sudah dikuasai oleh PT MBI, hasil panen langsung dibeli oleh MBI sebagao offtaker,”ujarnya.

Selanjutnya Agus mengungkapkan di wilayah Provinsi Banten berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) lima juta dua ratus pohon pisang dari berbagai jenis pisang, dengan luas panen 2.600 hektar.

“Kami optimis budidaya pisang barangan di Banten bisa dikembangkan, mengingat hasil evaluasi lahan sangat cocok untuk ditanami pisang. Kami akan fokus pada penanaman pisang agar hasil produksi tinggi, dengan produksi tinggi akan menghasilkan uang cukup tinggi sebab di hilirnya ada MBI yang akan menerima hasil produksi,”tegasnya.

Kemudian Agus juga mengungkapkan jumlah desa di Provinsi Banten ada 1.250 desa, dari desa sebanyak itu yang cocok untuk ditanami pisang cukup banyak, terutama desa – desa di daerah pegunungan, langkah awal harus ada triger, nah triger ini negara hadir dengan memberikan bantuan kepada kelompok tani berupa pupuk dan benih.

“Harapan kita dengan adanya triger tersebut kedepan mereka bisa berswadaya, juga dengan hadirnya MBI bisa mendorong para petani lebih meningkat, ada pendapatan mingguan, bulanan dan musiman,”tegasnya.

Terpisah di lokasi yang sama, Direktur PT MBI, Facri Yulizar mengucapkan terima kasih atas kunjungan Ketua dan anggota Komisi II DPRD Provinsi Banten, Kepala Dinas Pertanian Pemprov Banten, serta seluruh undangan yang hadir.

Pihaknya berharap setelah mengunjungi demplot PT MBI rombongan ketua komisi II DPRD Banten, bisa lebih yakin untuk mengembangkan budidaya pisang barangan jumbo merah di wilayah Provinsi Banten.

“Kami juga berharap setelah kunjungan hari ini ada progres yang bisa kita kerjakan di Provinsi Banten, untuk mengembangkan sektor pertanian, melalui budidaya pisang barangan jumbo merah,”pungkasnya.***

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top