KORAN INDONESIA – Pasca hujan deras yang mengguyur wilayah kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor menyebabkan terjadi banjir dan tanah longsor di beberapa desa, salah satunya yang paling parah diterjang tanah longsor di desa Petir Bogor.
Untuk memastikan kondisi di lapangan Camat Dramaga, Atep S Sumaryo didampingi Kepala desa Petir, H Sukardi bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Wahyudin berkeliling ke 12 titik longsor yang mengancam rumah dan aktivitas warga pada Minggu, 6 Juli 2025.
Dampak bencana tanah longsor saat hujan deras pada Sabtu, 5 Juli 2025 malam, menyisakan derita bagi warga desa Petir yang terdampak, rumah mereka hancur diterjang material longsoran berupa tanah merah, hingga dinding rumah pada bagian belakang ambruk.
Camat Dramaga, Atep S Sumaryo saat diwawancara koranindonesia.net di lokasi bencana mengatakan bahwa setelah mendapatkan laporan tadi malam, ia mengaku baru masuk ke desa Petir karena semalam baru bisa keliling sampai di tiga desa, melihat langsung yang terdampak banjir dan longsor hingga pukul 01.00 WIB dini hari.
“Kami baru bisa berkeliling melihat musibah bencana di tiga desa, salah satunya bangunan WC SDN Babakan 3 longsor pada kedalaman 10 meter dan lebar 20 meter,”katanya.
Selanjutnya Atep mengungkapkan, semalam juga ia mengaku meninjau banjir di Situ Leutik (Cibeureum Oncom) banjir menggenang sekitar 70 centimeter, ke Blok Makan dan Perumahan Dramaga Cantik di Blok F desa Dramaga. Dan dilanjutkan dengan meninjau TPT makam di Kp Cereme desa Sinarsari, serta Kampung Cibeureum tengah ada puluhan rumah warga yang terendam akibat meluapnya sungai Rawakalong.
Dan sejak pagi tadi baru bisa ke wilayah desa Petir melihat langsung beberapa titik longsor, beberapa diantaranya longsor ditepi jalan Petir – Kuripan dengan kedalaman 5 meter panjang 10 meter dan Jalan mengarah Babakan Sempur dengan kedalaman diperkirakan 50 meter dan lebar 15 mater.
“Pada kedua ruas jalan yang mengalami longsor tersebut itu harus segera ditangani dinas terkait, mengingat kondisi jalan yang menggantung dan ini cukup berbahaya jika dilewati kendaraan dan akses masyarakat yang sangat vital. Dan jalan kuripan petir kita akan usulkan ke Dinas PUPR Kabupaten Bogor status jalan ini, dari tadinya jalan desa untuk dijadikan menjadi jalan Kabupaten,”tegasnya.
Sesuai dengan data yang dicatat, rumah warga yang terdampak bencana tanah longsor 9 rumah terancam, dan 6 rumah mengalami rusak berat di desa Petir. Dan selanjutnya ia mengaku akan terus bergerak menuju desa Sukadamai.
Dalam kesempatan itu Atep mengimbau masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir dan longsor, pertama jangan membuang sampah sembarangan, apalagi membuangnya pada aliran sungai, ketika sampah menyumbat aliran sungai maka terjadilah banjir.
“Lalu yang ke dua para penghuni rumah yang merasa rumahnya sudah terancam, agar segera mengungsi ke rumah saudara maupun tetangganya yang lebih aman, sehingga meminimalisir terjadinya korban jiwa, apabila terjadi rumah ambruk atau longsor,”tandas Atep.
Sementara itu, Kepala Desa Petir H Sukardi saat diwawancara di Kantornya usai meninjau lokasi bencana longsor di sejumlah titik mengatakan berdasarkan peninjauannya di lapangan ada beberapa titik longsor di desa Pentir antara lain di wilayah sebagai berikut ;
Wilayah RW 02 RT 04 satu titik longsor dan 2 rumah terdampak longsor
Wilayah RW 04 ( RT 01 empat rumah, RT 02 tiga rumah, RT 03 satu rumah, RT 04 empat rumah ) terdampak longsor.
Wilayah RW 05 RT 01 satu rumah terdampak longsor
Wilayah RW 06 RT 01 satu rumah terdampak longsor dan jalan longsor.
“Jumlah keseluruhan berdasar data yang telah kami inventarisir 5 rumah rusak berat, 15 rumah terancam longsor, dan 80 jiwa terdampak serta 7 ruas jalan desa terdampak dan nyaris tidak dapat di lewati kendaraan, karena mengancam keselamatan jiwa,”ujarnya.
Selanjutnya H Sukardi mengungkapkan langkah serta upaya yang akan dilakukan adalah untuk lokasi yang mengalami longsor akan ditutup dengan menggunakan terpal demi mencegah terjadinya longsor susulan saat turun hujan kembali.
“Kami akan menutup dengan terpal lokasi yang terkena longsor, kemudian memberi peringatan pembatas pada tebingan jalan yang mengalami longsor, agar masyarakat yang melintas di lokasi jalan yang mengalami longsor untuk meningkatkan ke hati hatian dan waspada,”imbuhnya.
Selanjutnya ia juga mengaku akan melaporkan peristiwa terjadinya bencana longsor di sejumlah titik di desa Petir secara resmi, Ke Pak Camat Dramaga, BPBD Kabupaten Bogor, Dinas Perumkim Kabupaten Bogor.
Kemudian dalam kesempatan itu, H Sukardi juga meminta kepada seluruh warga desa Petir, karena akhir – akhir ini cuaca sedang extrims, hujan deras dan lama, warga diminta untuk waspada, mengungsilah ke tempat aman jika hujan kembali tiba.
“Kami minta warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat hujan deras, menghindar dari tempat yang berpotensi terjadinya longsor, untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan,”ucapnya.
Terpisah Petugas BPBD Kabupaten Bogor, Wahyudin saat diwawancara mengatakan bahwa pemantauan di desa Petir sesuai laporan dari Pak Kades Sukardi tadi malam ada beberapa titik longsor, kebanyakan TPT jalan, tebingan yang sangat curam dan menyebabkan beberapa rumah terdampak longsor dan mengalami kerusakan.
“Peristiwa bencana longsor tersebut sudah kami laporkan ke Dinas Pemukiman (Disperumkim) Kabupaten Bogor. Dan mungkin nanti ditinjau kembali oleh rengrengan Dinas Perumahan untuk menentukan apa yang akan dilakukan, Tugas BPBD hanya meninjau lokasi , evakuasi untuk keselamatan masyarakat,”katanya.
Kemudian ia juga menegaskan bahwa BPBD Kabupaten Bogor reaksi cepat untuk menentukan, terkena bencana atau nggak, berbahaya atau nggak, kalau memang berbahaya dievakuasi atau menentukan tanggap daruratnya seperti misalnya rumahnya butuh terpal untuk penutup atau bantuan logostik dari BPBD.
Untuk selanjutnya lanjut Wahyudin terkait kerusakan rumah warga akan ada peninjauan dari pihak Dinas Perumahan dan Pemukiman untuk ditindak lanjuti terkait perbaikan atau rehabilitasinya.
“Hasil peninjauan kami di lapangan, kami mengimbau Pemdes Petir dan masyarakat khusus jalan – jalan yang mengalami longsor yang sangat curam, yang dilewati kendaraan roda empat itu ditutup dahulu, karena sangat membahayakan masyarakat dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan,”tandasnya.***