GARUT, KORAN INDONESIA – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simajuntak telah melakukan kunjungan ke Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (12 Agustus 2025). Kunjungan itu menjadi kunjungan pertama Maruli ke Situ Bagendit.
Didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, Maruli telah berkeliling di Situ Bagendit menggunakan perahu. Dia mengakui Situ Bagendit merupakan salah satu objek wisata yang indah dan menjadi warisan budaya lokal yang perlu dipelihara.
Maruli menyatakan TNI AD telah bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk Program Pembersihan dan Pemeliharaan Perairan. Salah satunya di Situ Bagendit. Pembersihan ini sudah berjalan kurang lebih satu bulan. Menurut Maruli, kebersihan di lingkungan sekitar telah meningkat signifikan.
“Di danau ini, saya kira kebersihannya menjadi semakin baik,” kata Jenderal Maruli. “Sejauh ini, sekitar 20 hektare atau 35% eceng gondok telah berhasil dibersihkan dari total 55 hektare. Saya kira Situ Bagendit akan benar-benar bersih dalam dua hingga tiga bulan ke depan,” sambungnya.
Untuk mendukung keberlanjutan program ini, TNI AD akan meninggalkan dua perahu ponton dan satu konveyor. Maruli berharap pemerintah daerah atau pihak swasta dapat berperan dalam operasional dan pemeliharaan alat-alat tersebut. Dia juga menekankan pentingnya kerja sama semua pihak.
Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Erwan menyampaikan rasa terima kasih kepada TNI AD dan Bank Mandiri. Dia mengapresiasi konsistensi mereka dalam memelihara alam, terutama sumber daya air yang ada di Jawa Barat.
“Ini bisa kita lihat bersama bagaimana sebulan yang lalu Situ Bagendit ini sangat kumuh, kotor, dan penuh dengan eceng gondok. Sekarang, belum genap satu bulan, lebih dari 32% eceng gondok bisa terangkat berkat kerja sama antara TNI AD dan Bank Mandiri,” ujar Erwan.
Erwan juga optimistis Situ Bagendit akan bersih dalam dua bulan dan berpotensi menjadi daerah wisata unggulan, tidak hanya di Garut, tetapi juga di Jawa Barat.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Henry Panjaitan, menjelaskan dukungan berupa perahu ponton dan konveyor ini merupakan wujud komitmen Bank Mandiri sebagai agent of change. Selain itu, Henry menyampaikan limbah eceng gondok yang dihasilkan dari proses pembersihan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
”Adapun limbah yang dihasilkan dalam eceng gondok dapat dimanfaatkan masyarakat menjadi pakan ternak dan pupuk organik,” jelas Henry.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk jajaran direktur Bank Mandiri, BBWS, Bulog, Danrem, dan Dandim, menunjukkan kekompakan dalam mendukung program pembersihan lingkungan di Jawa Barat.***



