JAKARTA, KORAN INDONESIA – Sebuah metode edukatif baru bernama “Si Kembar” terbukti efektif dalam menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia dini.
Melalui pendekatan bermain peran yang menyenangkan, metode ini berhasil mengedukasi anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, khususnya dalam mencegah penyakit cacingan yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Metode “Si Kembar” dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif sosial Change The Circle, dan telah diuji langsung di lapangan bersama anak-anak taman kanak-kanak (TK) di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam pendekatan ini, fasilitator berperan sebagai “anak kembar” yang belajar dan bermain bersama siswa, membangun ikatan emosional untuk mendorong keterlibatan aktif anak dalam proses pembelajaran.
“Anak-anak belajar paling efektif melalui interaksi yang mereka nikmati. Metode ini menggabungkan permainan dan narasi, sehingga materi penting seperti PHBS bisa dipahami dengan mudah dan diingat lebih lama,” terang dr. Lathifah Dzakiyyah Zulfa sebagai Ketua Gerakan ini.
Melalui simulasi seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan kuku, menggunakan alas kaki, serta mengenali gejala penyakit cacingan, anak-anak tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga mengalami langsung proses belajar yang aplikatif dan menyenangkan.
“Untuk dapat membentuk perilaku bersih dan sehat, anak-anak perlu tahu konsekuensi dari melakukan dan tidak melakukan, pada metode ini anak-anak diasah pemikiran kritisnya terhadap hal tersebut” tambah dr. Lathifah Dzakiyyah Zulfa.
Yang membuat metode ini semakin istimewa adalah keberhasilannya dalam menarik dukungan ilmiah.
Program ini telah menjangkau lebih dari 300 anak dari 26 TK di berbagai wilayah Indonesia, dengan pelibatan aktif ratusan mahasiswa kedokteran yang dilatih menjadi fasilitator.
Studi pelaksanaan kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia dan dipresentasikan pada forum nasional Pediatric Gastrohepatology Update di hadapan Dokter Spesialis Anak.
Bahkan, inovasi edukatif ini berhasil meraih hibah publikasi dari Alicahya Foundation, menegaskan bahwa pendekatan bermain peran yang menyenangkan bukan hanya efektif, tetapi juga diakui secara akademis. Lebih dari sekadar program satu kali, metode “Si Kembar” dirancang agar bisa dilanjutkan secara mandiri oleh komunitas sekolah dan keluarga, menjadikannya strategi edukasi yang berkelanjutan.



