KORAN INDONESIA – Frank Caprio, hakim asal Providence, Rhode Island, yang dikenal luas lewat video-video sidangnya yang penuh kehangatan dan empati, meninggal dunia pada usia 88 tahun akibat kanker pankreas.
Kabar duka ini disampaikan lewat akun Facebook resminya.
“Hakim Caprio meninggal dunia dengan tenang pada usia 88 tahun setelah berjuang lama dan penuh keberanian melawan kanker pankreas,” tulis pernyataan tersebut.
“Dikenal karena kasih sayangnya, kerendahan hati, dan keyakinannya yang teguh terhadap kebaikan manusia, Hakim Caprio telah menyentuh jutaan orang lewat pekerjaannya di ruang sidang maupun di luar itu. Kehangatan, humor, dan kebaikannya meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang mengenalnya,” lanjut pernyataan itu.
Caprio dikenang bukan hanya sebagai hakim yang dihormati, tetapi juga sebagai suami, ayah, kakek, buyut, dan sahabat yang penuh kasih.
“Warisan hidupnya terus hidup dalam berbagai aksi kebaikan yang ia inspirasikan. Sebagai penghormatan, semoga kita semua bisa membawa sedikit lebih banyak kasih sayang ke dunia ini, seperti yang beliau lakukan setiap hari.”
Masyarakat dunia mengenal Caprio lewat acara TV “Caught in Providence”, di mana potongan video dari sidang-sidangnya banyak beredar viral di media sosial. Acara tersebut pertama kali tayang pada tahun 2000 dan bahkan sempat masuk nominasi Daytime Emmy sebanyak empat kali.
Julukan “hakim paling baik di dunia” pun melekat padanya, berkat sikapnya yang penuh pengertian dan kemurahan hati terhadap para terdakwa yang mengalami kesulitan.
“Kasih sayang, pengertian, dan empati itu datang dari masa kecil saya,” ungkap Caprio dalam wawancara bersama GMA3 pada Februari lalu saat mempromosikan bukunya ‘Compassion in the Court: Life-Changing Stories From America’s Nicest Judge.’
“Orang tua saya berasal dari Italia dan mereka selalu membantu tetangga sekitar. Nilai-nilai itulah yang membentuk hidup saya,” lanjutnya.
“Kadang, kamu bisa mengubah hidup seseorang hanya dengan menaruh tangan di pundaknya dan mengatakan bahwa kamu percaya padanya,” ujarnya dalam wawancara dengan NBC Boston tahun 2024.
Caprio lahir pada 23 November 1936 di Providence, Rhode Island. Sebelum menjadi hakim, ia sempat mengajar mata pelajaran pemerintahan Amerika di SMA Hope, Providence. Di sela-sela mengajar, pada malam harinya ia juga menempuh pendidikan hukum di Suffolk University School of Law di Boston.
Ia menjabat sebagai hakim di Pengadilan Kota Providence sejak tahun 1985 hingga pensiun pada 2023.
Pada Desember 2023, tak lama setelah ulang tahunnya yang ke-87, Caprio mengunggah video emosional di media sosial, mengumumkan bahwa ia didiagnosis kanker pankreas.
“Saya mohon kepada kalian semua, dalam cara kalian masing-masing, tolong doakan saya. Belakangan saya merasa kurang sehat dan setelah pemeriksaan medis, hasilnya tidak baik,” ujarnya dalam video tersebut.
“Saya didiagnosis menderita kanker pankreas, yang merupakan jenis kanker yang sangat berbahaya,” lanjutnya.
Meski begitu, ia menyatakan tekadnya untuk terus melawan penyakit tersebut.
“Saya tahu ini perjalanan panjang, dan saya siap berjuang sekuat tenaga,” tambahnya.
Pada Mei 2024, Caprio menyelesaikan sesi terakhir pengobatan radiasi dan membagikan momen tersebut di media sosial, termasuk saat ia membunyikan lonceng di pusat perawatan kanker Baptist Health sebagai simbol semangat melawan penyakit.
Namun, dalam salah satu video terakhir yang dibagikannya pada Selasa lalu melalui Instagram, Caprio menyampaikan bahwa kondisinya kembali memburuk dan ia harus dirawat di rumah sakit.
“Saya minta sekali lagi, jika berkenan, tolong ingat saya dalam doa kalian,” ujarnya dalam video tersebut.
Frank Caprio meninggalkan istrinya, Joyce Caprio, yang telah mendampinginya hampir 60 tahun, lima anak, tujuh cucu, dan dua cicit.***
Baca juga: Bus Jatuh ke Sungai di Aljazair, Sedikitnya 18 Orang Tewas, 9 Lainnya Luka-Luka



