Tips Berkendara Aman di Jalan Raya

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Berkendara di jalan raya itu bukan cuma soal cepat sampai tujuan, tapi juga soal keselamatan. Setiap hari kita lihat berita kecelakaan yang sebagian besar sebenarnya bisa dicegah kalau pengemudi lebih berhati-hati. Nah, biar perjalanan kamu selalu aman, nyaman, dan bebas drama, yuk simak tips berkendara aman di jalan raya berikut ini.

  1. Pastikan Kondisi Kendaraan Siap Jalan

Sebelum menyalakan mesin, cek dulu kondisi kendaraanmu. Kadang kita terlalu terburu-buru sampai lupa hal kecil yang justru penting.

Yang perlu dicek:

  • Tekanan ban (jangan sampai kempes atau terlalu keras).
  • Oli mesin dan air radiator.
  • Lampu utama, lampu sein, dan rem.
  • Bensin cukup, jangan sampai mogok di tengah jalan.

Dengan memastikan kendaraan sehat, risiko mogok atau kecelakaan bisa lebih minim.

  1. Gunakan Helm dan Sabuk Pengaman

Kedengarannya sepele, tapi masih banyak pengendara yang menyepelekannya. Padahal, helm dan sabuk pengaman adalah penyelamat utama saat terjadi benturan.

  • Untuk motor, pilih helm SNI yang menutup kepala secara penuh.
  • Untuk mobil, jangan hanya pengemudi, tapi semua penumpang juga harus pakai sabuk pengaman.

Ingat, kecelakaan bisa datang tanpa diduga, jadi jangan kompromi dengan keselamatan.

  1. Patuhi Rambu dan Aturan Lalu Lintas

Lampu merah bukan hiasan. Marka jalan bukan sekadar cat. Aturan dibuat untuk menjaga keteraturan dan keselamatan di jalan.

Beberapa contoh kecil tapi penting:

  • Berhenti saat lampu merah, jangan menerobos.
  • Gunakan jalur sesuai peruntukan (motor jangan masuk tol, mobil jangan ke jalur sepeda).
  • Jangan melawan arus meski jarak tempuh lebih dekat.

Dengan tertib aturan, perjalanan jadi lebih aman untuk diri sendiri dan orang lain.

  1. Jaga Kecepatan dan Jarak Aman

Kadang kita terburu-buru, apalagi kalau telat ke kantor atau ada janji penting. Tapi, mengebut tidak menjamin lebih cepat sampai, justru bisa memicu kecelakaan.

Tips menjaga kecepatan aman:

  • Ikuti batas kecepatan yang tertera di rambu.
  • Jaga jarak aman minimal 2–3 detik dengan kendaraan di depan.
  • Saat kondisi hujan atau jalan licin, tambahkan jarak lebih jauh untuk antisipasi rem mendadak.
  1. Hindari Main HP Saat Berkendara

Main HP saat berkendara itu ibarat “mengundang bahaya masuk sendiri.” Fokus kita terpecah, respon jadi lebih lambat, dan risiko kecelakaan meningkat drastis.

Kalau memang darurat:

  • Menepilah dulu ke tempat aman sebelum mengangkat telepon.
  • Gunakan handsfree atau fitur voice command.

Lebih baik telat balas chat, daripada nyawa melayang.

  1. Perhatikan Kondisi Tubuh

Jangan memaksakan diri menyetir kalau sedang sakit, lelah, atau mengantuk. Kondisi fisik sangat berpengaruh pada konsentrasi.

Tipsnya:

  • Istirahat cukup sebelum perjalanan jauh.
  • Kalau mengantuk di jalan tol, segera berhenti di rest area.
  • Jangan konsumsi alkohol atau obat-obatan yang bikin ngantuk sebelum berkendara.

Ingat pepatah: mengantuk lebih berbahaya dari kecepatan tinggi.

  1. Waspada dengan Pengguna Jalan Lain

Di jalan raya, kita berbagi ruang dengan banyak orang: pengendara motor, mobil, truk, bus, pesepeda, bahkan pejalan kaki.

Sikap yang bisa dilakukan:

  • Jangan asal pindah jalur, selalu nyalakan sein.
  • Hormati pejalan kaki yang menyeberang di zebra cross.
  • Waspadai kendaraan besar, jangan terlalu dekat karena blind spot mereka lebih luas.

Dengan saling menghargai, jalan raya jadi lebih aman dan nyaman.

  1. Gunakan Perlengkapan Tambahan Saat Diperlukan

Cuaca dan kondisi jalan bisa memengaruhi keselamatan. Karena itu, gunakan perlengkapan tambahan bila perlu.

  • Saat hujan: gunakan jas hujan, nyalakan lampu, dan kurangi kecepatan.
  • Saat malam hari: pastikan lampu kendaraan berfungsi dengan baik.
  • Untuk perjalanan jauh: bawa P3K, ban cadangan, dan alat darurat.
  1. Jangan Terprovokasi di Jalan

Sering kita lihat pengendara yang emosian, sedikit tersinggung langsung marah, bahkan adu mulut. Ingat, jalan raya bukan tempat adu ego.

Kalau ada yang memotong jalan atau klakson berlebihan, tetap tenang. Mengalah bukan berarti kalah, tapi menyelamatkan diri dari bahaya yang lebih besar.

  1. Biasakan Berkendara Defensif

Berkendara defensif artinya selalu waspada dan siap mengantisipasi tindakan orang lain.

Contohnya:

  • Jangan berasumsi orang lain akan selalu taat aturan.
  • Siap berhenti mendadak kalau ada pejalan kaki menyeberang.
  • Selalu cek spion sebelum pindah jalur.

Dengan pola pikir defensif, risiko kecelakaan bisa ditekan seminimal mungkin.

Berkendara aman di jalan raya bukan cuma tanggung jawab polisi lalu lintas, tapi tanggung jawab kita semua. Mulai dari hal sederhana seperti pakai helm, patuhi rambu, hingga jaga emosi saat di jalan.

Ingat, yang kita bawa bukan hanya kendaraan, tapi juga nyawa—nyawa kita sendiri dan orang lain. Jadi, ayo biasakan berkendara aman demi perjalanan yang lebih selamat dan nyaman.

 

Referensi

  1. Kementerian Perhubungan RI. (2023). Keselamatan Berlalu Lintas. https://hubdat.dephub.go.id
  2. World Health Organization (WHO). (2022). Road traffic injuries. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/road-traffic-injuries
  3. National Safety Council. (2023). Defensive Driving Tips. https://www.nsc.org/road

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top