KORAN INDONESIA – Pemerintah akan melakukan cek kesehatan gratis untuk 53,8 juta anak sekolah mulai Agustus 2025. Program ini dijalankan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
“Persiapannya sudah mulai sejak tujuh hari sebelum pelaksanaan, jadi sudah diberikan kuesioner terlebih dahulu pada orang tua siswa dan juga ada koordinasi antara puskesmas dengan sekolah,” kata Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes dr Maria Endang Sumiwi dalam konferensi pers, Kamis (31/7/2025).
Pemeriksaan menyasar siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, termasuk anak-anak di pesantren, SLB, dan Sekolah Rakyat. Total sasarannya mencakup 28 juta siswa SD, 161 ribu anak disabilitas di SLB, dan 9.000 anak di Sekolah Rakyat, dengan tujuan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
Berikut jenis pemeriksaan berdasarkan jenjang sekolah:
SD (usia 7-12 tahun):
-
Status gizi
-
Perilaku berisiko seperti merokok (kelas 5 dan 6)
-
Tekanan darah, gula darah, TB, telinga, mata, gigi
-
Kesehatan jiwa, reproduksi, hepatitis B, dan riwayat imunisasi
SMP (usia 13-15 tahun):
-
Status gizi, merokok, aktivitas fisik
-
Gula darah, anemia, talasemia, hepatitis B dan C
-
Kesehatan jiwa, reproduksi, imunisasi HPV (kelas 9 putri)
SMA (usia 16-17 tahun):
-
Status gizi, tekanan darah, gula darah
-
Talasemia, anemia remaja putri, hepatitis B dan C
-
Kesehatan gigi, mata, jiwa, dan reproduksi
Alur pelaksanaannya diawali dengan pengisian kuesioner oleh orang tua (untuk SD) atau siswa sendiri (SMP dan SMA). Dua hari sebelum pemeriksaan, sekolah dan puskesmas menentukan jumlah peserta dan lokasi pelaksanaan.
“Pelaksanaan hari apa, kebutuhannya apa, itu diidentifikasi terlebih dulu antara puskesmas dengan sekolah,” lanjut dr Maria.
Pemeriksaan akan disesuaikan dengan hasil kuesioner dan kebutuhan sekolah. Semoga bermanfaat.***
Baca juga: Atap Asbes Dilarang WHO, Ini Risiko Kesehatan dan Pilihan Penggantinya