JAKARTA, KORAN INDONESIA – Intel, raksasa chip asal AS, tengah kesulitan bersaing di era kecerdasan buatan (AI) karena teknologinya dianggap tertinggal dari TSMC, pemasok chip untuk Apple, Nvidia, Qualcomm, AMD, hingga Intel sendiri.
Untuk memperkuat posisinya, Intel melakukan restrukturisasi manajemen awal tahun ini. Terbaru, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengumumkan pada Jumat, 22/8/2025 bahwa pemerintah AS resmi membeli 10% saham Intel.
Dalam keterangannya, pemerintah AS menginvestasikan US$8,9 miliar (Rp144 triliun) untuk 433,3 juta lembar saham dengan harga US$20,47 per lembar.
Harga tersebut lebih murah dari nilai pasar saat ini. Saham Intel pun melonjak 6% pada perdagangan Jumat, 22/8/2025.
Trump mengklaim langkah ini tidak mengeluarkan biaya dari pemerintah.
“AS tidak membayar apa pun untuk saham ini, dan saham tersebut sekarang bernilai sekitar US$11 miliar dolar AS,” tulis Trump di Truth Social.
“Ini adalah Kesepakatan yang luar biasa bagi AS dan, juga, Kesepakatan yang luar biasa bagi Intel,” tambahnya.
Dana investasi tersebut sebagian besar berasal dari hibah Undang-Undang CHIPS yang sebelumnya sudah dijanjikan, ditambah hibah terpisah dari program manufaktur chip yang aman.
Meski pemerintah kini menguasai 10% saham, Intel menegaskan tidak ada kursi dewan direksi maupun hak tata kelola yang diberikan kepada pemerintah.
“Sebagai satu-satunya perusahaan semikonduktor yang melakukan litbang dan manufaktur logika terdepan di AS, Intel sangat berkomitmen untuk memastikan teknologi tercanggih di dunia adalah buatan AS,” kata CEO Intel, Lip-Bu Tan, dalam siaran pers
Langkah ini mencerminkan pergeseran kebijakan industri AS, di mana pemerintah mulai mengambil peran aktif di sektor swasta.
“Kita harus mendapatkan kepemilikan saham untuk uang kita,” ujar Lutnick dilansir CNBC, Sabtu, 23/8/2025.
“Jadi kita akan menyalurkan uang itu, yang sudah dijanjikan di bawah pemerintahan Biden. Kita akan mendapatkan ekuitas sebagai imbalannya,” tambahnya.
Baca juga: Hubungan Dagang Membaik, Kanada Cabut Sejumlah Tarif AS