KORAN INDONESIA – Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya usai tampil buruk di Sprint Race MotoGP Jerman 2025 yang digelar di Sirkuit Sachsenring.
Balapan yang berlangsung dalam kondisi lintasan basah membuat Bagnaia kesulitan sejak awal hingga harus puas finis di urutan ke-12.
Start dari posisi ke-11, juara dunia dua kali itu terlihat belum mampu beradaptasi dengan baik pada trek licin, hingga gagal menembus 10 besar.
“Sayangnya, saya tidak bisa tampil kompetitif dan saya sangat kecewa dengan hari ini (balapan sprint race) dan dengan penampilan saya, karena saya tidak bisa tampil efektif,” ujar Bagnaia pasca balapan, dilansir Detik, Minggu, 13/7/2025.
Ia mengungkapkan bahwa timnya sempat mencoba melakukan penyesuaian besar pada motornya sebelum race dimulai. Namun, perubahan tersebut justru memperburuk performa saat balapan berlangsung.
“Saya mencoba melakukan hal-hal yang tampaknya tidak bisa dilakukan oleh motor. Kami telah menganalisis data dari setiap sesi dan kami harus memahami mengapa hal ini terjadi. Hari ini, kami mencoba membuat perubahan signifikan antara kualifikasi dan balapan, dan itu justru memperburuk keadaan,” ungkapnya.
Masalah utama, kata Bagnaia, ada pada rasa percaya dirinya yang menurun terhadap bagian depan motor, serta ban belakang yang sering kehilangan traksi.
“Jelas terlihat bahwa saya kurang percaya diri di bagian depan, sementara bagian belakang banyak tergelincir. Semoga saja dengan mengambil arah yang berbeda, kami bisa membalikkan keadaan,” jelas Bagnaia.
Berbeda dengan Bagnaia, Marc Marquez justru tampil brilian di lintasan basah Sachsenring.
Meski sempat kehilangan beberapa posisi setelah start dari pole position, ia berhasil bangkit dan menyalip satu per satu pebalap di depannya.
Juara dunia delapan kali itu mengambil alih posisi terdepan di lap terakhir dan keluar sebagai pemenang sprint race.
“Awal Sprint cukup menantang, terutama setelah saya melebar di tikungan pertama. Niat saya sebenarnya ingin mengerem agak terlambat agar tak bermasalah dengan pebalap di belakang, tapi ternyata terlalu terlambat dan saya kehilangan beberapa posisi,” kata Marquez setelah balapan.
Ia juga menjelaskan bagaimana kesulitan memanaskan ban di awal, namun perlahan menemukan ritme terbaiknya.
“Pada dua atau tiga lap pertama, saya kesulitan menghangatkan ban, tapi saat mulai merasakan kecepatan meningkat, saya langsung menekan. Saat menyalip Fabio (Quartararo), awalnya saya hanya ingin bertahan di posisi itu, tapi saya melihat saya semakin dekat ke Bezzecchi tanpa ambil risiko berlebihan. Ketika saya melihat waktu lap 1 menit 28 detik di dashboard, saya semakin percaya diri dan mendorong lebih keras lagi,” lanjutnya.
Baca juga: Chelsea Bertemu PSG di Final Piala Dunia Antarklub 2025



