Camat Cicurug Sukabumi Panen Perdana Kacang Edamame yang Dikelola Bumdes Desa Nanggerang, Kades Unang Suwandi Jelaskan Ini !

Bagikan
KORAN INDONESIA – Camat Cicurug, Yudi Budimansyah melakukan panen perdana kacang edamame di desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan program ketahanan pangan (Ketapang), pada Selasa, 22 Juli 2025.
Diketahui, panen perdana kacang edamame yang dilakukan Camat Cicurug pada kebun yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) desa Nanggerang dan dibiayai dari anggaran 20 persen dana desa (DD) dalam program ketahanan pangan.
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bekerjasama dengan desa Nanggerang merealisasikan anggaran 20 persen dana desa untuk program ketahanan pangan yakni dengan menanam pisang barangan dengan tumpang sari dengan kacang edamame, yang hari ini panen perdananya dilakukan oleh Camat Cicurug, Kades Nanggerang bersama PT MBI selaku offtaker.
Camat Cicurug Sukabumi, Yudi Budimansyah saat diwawancara koranindonesia.net usai melaksanakan panen perdana kacang edamame menyampaikan terima kasih kepada Kepala desa Nanggerang, Bumdes dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atas kerja kolaboratif program ketahanan pangan di desa Nanggerang sudah mulai terlihat hasilnya.
“Kami berharap program ini terus dikembangkan, bisa menyerap tenaga kerja, para petani fokus pada penanaman, ikuti arahan dan SOP dari PT MBI agar hasilnya bisa maksimal. Dan tidak usah mikir lagi harus menjualnya kemana, karena hasil panen sudah otomatis dibeli oleh PT MBI,”katanya.
Pihaknya melihat langsung sistem penanaman pisang yang ditumpangsarikan dengan kacang edamame begitu tertata rapi, tanamannya subur dan hasil panennya menghasilkan kualitas yang baik, butiran kacangnya besar – besar.
“Kami sangat optimis program ketahanan pangan di desa Nanggerang yang dijalankan oleh Bumdes bisa berhasil, dengan hasil yang maksimal, semoga ini juga bisa menjadi contoh untuk desa lainnya di Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi,”imbuhnya.
Terpisah di lokasi yang sama, Kepala desa Nanggerang Unang Suwandi saat diwawancara menuturkan bahwa penanaman perdana pisang Barangan Jumbo Merah itu di bulan Februari 2025 di tanah kas desa Nanggerang.
“Sebanyak 3000 pohon pisang yang pertama kali ditanam sampai saat ini sudah berumur 6 bulan, diperkirakan panen perdana pisang itu pada bulan Desember 2025, kita berharap pada panen perdana pisang barangan nanti semua yang terkait bisa diundang,”katanya.
Sesuai analisa usaha yang disampaikan PT Mandiri Banana Indonesia, dari modal Rp 130 juta/ hektar selama 3 tahun bisa mencapai Rp 667 juta. Dan yang menarik bagi dirinya untuk tanam pisang, satu kali nanam bisa 13 kali panen selama 3 tahun.
“Dengan demikian selama 3 tahun kita nggak usah lagi ngolah lahan, nggak usah lagi yang lain, dan seperti kita ketahui biaya ngolah lahan (biaya produksi/ cost produksi) itu cukup mahal,” ujarnya.
Selanjutnya Unang juga mengaku bersama PT MBI selain menanam pisang juga mengembangkan tanaman lain yakni kacang edamame, tahun pertama nunggu hasil panen pisang itu agak cukup lama sekitar 11 bulan, nah sambil menunggu panen pisang, kacang edamame bisa menjadi penghasilan tambahan, karena hanya butuh waktu 70 hari dari tanam sudah panen.
“Jadi dalam kurun waktu 11 bulan sampai pisang bisa dipanen, kacang edamame bisa panen 3 sampai 4 kali panen,”tegas Unang.
Menurut Unang ini bisa menjadi inspirasi untuk Bumdes dan Koperasi Merah Putih (KMP) karena ini peluang usaha yang cukup menjanjikan, potensinya di desa Nanggerang cukup bagus, lahan pertaniannya cukup luas, offtakernya PT MBI yang akan menampung hasil panennya.
 
Panen Edamame
Kacang edamame yang dipanen perdana hari ini di tanam di lahan kas desa Nanggerang, lokasinya tidak jauh dari kantor desa Nanggerang, dari luas lahan kas desa itu 3 hektar, yang ditanami kacang edamame sekitar 3000 meter.
“Lahan 3000 meter tersebut kita tanami kacang edamame dengan jumlah bibit sekitar 6 kilogram dan dapat menghasilkan sekitar 700 kilogram bahkan mungkin sekitar 1 ton dapat,”tutur Unang.
Kemudian Unang mengaku para petani yang ada di wilayahnya fokus pada penanaman saja, tidak bingung lagi menjualnya harus kemana, karena hasil panen kacang edamame dan pisang nanti sudah otomatis dibeli oleh PT MBI sebagaimana perjanjian yang sudah kita tandatangani.
Selanjutnya Unang mengungkapkan hampir 70 persen masyarakatnya memiliki profesi petani, mata pencahariannya dari pertanian, pihaknya mengimbau masyarakat desa Nanggerang untuk bergabung menanam pisang barangan, jagung dan kacang edamame.
Dan kepada para kepala desa khususnya di kecamatan Cicurug umumnya di Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat, jika masih belum menentukan program ketahanan pangannya yang dibiayai dari dana desa, tidak usah ragu, segera bergabung dengan PT MBI.
“Jangan ragu – ragu, arahkan Bumdesnya untuk ke sektor pertanian berbisnis budidaya pisang barangan, jagung dan kacang edamame, karena kami telah membuktikan, PT MBI sangat membantu, dan hasilnya sangat menjanjikan,”imbuhnya.
“Dengan melihat offtakernya sudah ada, potensi lahannya ada, kami desa Nanggerang sangat optimis program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah yakni swasembada pangan, desa Nanggerang bisa berhasil,”tandas Unang.
Direktur utama PT Mandiri Banana Indonesia (MBI) Fachri Yulizar menuturkan bahwa hari ini alhamdulillah telah dilaksanakan panen perdana kacang edamame yang ditanam dengan sistem tumpangsari dengan pisang barangan di tanah kas desa Nanggerang seluas 3000 meter.
“Hasilnya cukup menggembirakan dari bibit yang ditabur sebanyak 6 kilogram bisa menghasilkan 700 kilogram hingga 1 ton. Hasil panennya sudah langsung kami beli,”ujarnya.
Pihaknya berharap kerjasama dengan desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi ini terus berkembang, dan panen perdana ini dihadiri Camat Cicurug, untuk kedepannya mohon dukungan dari pemerintahan agar PT MBI bisa berkolaborasi dengan yang lebih luas lagi.***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top