Cara Menghindari Kecelakaan Saat Berkendara di Malam Hari

Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Berkendara di malam hari memang punya sensasi tersendiri. Jalanan biasanya lebih sepi, udara lebih adem, dan perjalanan terasa lebih santai. Tapi jangan salah, risiko kecelakaan justru lebih tinggi di malam hari dibanding siang. Menurut data National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), angka kecelakaan fatal di malam hari hampir tiga kali lebih besar dibanding siang hari.

Kenapa bisa begitu? Alasannya sederhana: penerangan minim, jarak pandang terbatas, pengemudi lebih mudah lelah, dan risiko bertemu pengendara mengantuk atau mabuk lebih tinggi.

Nah, biar tetap aman di jalan, yuk simak tips lengkap cara menghindari kecelakaan saat berkendara di malam hari berikut ini.

 

  1. Pastikan Kondisi Kendaraan Prima

Sebelum tancap gas, cek dulu kendaraan kamu. Jangan malas, karena kondisi kendaraan sangat berpengaruh pada keamanan.

  • Lampu utama & lampu belakang → pastikan menyala terang dan tidak redup.
  • Lampu sein & lampu hazard → berfungsi normal biar mudah memberi sinyal ke pengendara lain.
  • Ban → cek tekanan angin dan kondisi bannya, jangan sampai gundul.
  • Rem → pastikan pakem, karena ini nyawa kedua setelah lampu.

👉 Ingat, lampu bukan cuma penerangan, tapi juga komunikasi di jalan.

 

  1. Jaga Kecepatan, Jangan Kebawa Jalanan Sepi

Malam hari sering bikin pengemudi tergoda untuk ngebut karena jalanan lebih lengang. Padahal, ngebut justru berbahaya.

  • Refleks menurun di malam hari → waktu reaksi lebih lambat kalau ada sesuatu tiba-tiba muncul.
  • Jarak pandang terbatas → meski pakai lampu jauh, visibilitas tetap tidak selebar siang hari.
  • Hewan atau orang menyeberang → lebih sulit terlihat kalau melintas mendadak.

Tipsnya: tetap berkendara sesuai batas kecepatan, apalagi di jalan tol atau daerah minim penerangan.

 

  1. Atur Jarak Aman dengan Kendaraan Lain

Di malam hari, lampu kendaraan lawan arah bisa bikin silau. Kalau kamu terlalu dekat dengan kendaraan depan, risiko tabrakan beruntun makin besar.

Gunakan aturan “3-second rule” → jaga jarak minimal tiga detik dengan kendaraan di depan. Kalau jalan licin atau berkabut, perpanjang jadi 5 detik.

 

  1. Hindari Cahaya Lampu Lawan yang Menyilaukan

Silau lampu kendaraan lain bisa bikin mata kehilangan fokus sejenak. Bahaya banget kalau dalam kecepatan tinggi.

Tipsnya:

  • Jangan menatap langsung ke lampu lawan, arahkan pandangan sedikit ke tepi jalan.
  • Gunakan kaca spion mode malam (day/night mirror) untuk mengurangi silau dari belakang.
  • Kalau terpaksa, kurangi kecepatan sampai penglihatan kembali jelas.

 

  1. Pastikan Tubuh Fit dan Tidak Mengantuk

Ngantuk adalah musuh terbesar pengendara malam hari. Banyak kecelakaan terjadi karena microsleep (tidur singkat 1–3 detik tanpa sadar).

Cara mengatasinya:

  • Tidur cukup sebelum perjalanan.
  • Jangan paksakan nyetir kalau mata sudah berat.
  • Berhenti dan istirahat tiap 2 jam perjalanan.
  • Ngemil atau minum kopi bisa membantu, tapi bukan solusi utama.

 

  1. Gunakan Sabuk Pengaman dan Helm

Terdengar sepele, tapi sering diabaikan. Padahal, sabuk pengaman dan helm adalah garis pertahanan terakhir kalau kecelakaan terjadi.

Buat pengendara mobil: selalu pakai sabuk pengaman, baik pengemudi maupun penumpang depan-belakang.
Buat motor: pakai helm SNI dengan benar, bukan sekadar “nempel” di kepala.

 

  1. Hindari Distraksi

Main HP, nonton video, atau sibuk ngobrol saat berkendara malam hari jelas bahaya. Fokus harus lebih tinggi karena kondisi jalan gelap.

Matikan notifikasi HP atau gunakan fitur hands-free kalau benar-benar perlu. Ingat, satu detik lengah bisa berakibat fatal.

 

  1. Waspada Pengendara Lain

Jalanan malam sering diisi oleh pengendara yang mengantuk, terburu-buru, atau bahkan mabuk. Kamu mungkin sudah hati-hati, tapi orang lain belum tentu.

Tipsnya:

  • Jangan terpancing kalau ada kendaraan ngebut atau zig-zag.
  • Biarkan mereka lewat, jangan ikut-ikutan.
  • Kalau merasa ada kendaraan mencurigakan, jaga jarak aman.

 

  1. Pilih Jalur yang Aman

Kalau memungkinkan, pilih jalan yang punya penerangan baik dan ramai dilalui kendaraan lain. Hindari jalan sepi atau rawan kejahatan.

Kalau harus lewat jalur sepi, pastikan kendaraan dalam kondisi baik, bensin cukup, dan kabari orang terdekat lokasi perjalananmu.

 

  1. Gunakan Perlengkapan Tambahan (Opsional)

Kalau sering berkendara malam, kamu bisa investasi pada perlengkapan tambahan:

  • Kaca film berkualitas → mengurangi silau tapi tetap jelas di malam hari.
  • Lampu LED dengan standar SNI → lebih terang tanpa menyilaukan lawan arah.
  • Jaket reflektif untuk motor → bikin pengendara lain lebih mudah melihat kamu.

 

Berkendara malam hari memang penuh risiko, tapi bukan berarti harus dihindari. Dengan persiapan matang, kewaspadaan tinggi, dan disiplin di jalan, kamu bisa tetap aman sampai tujuan.

Ingat, kunci utamanya ada pada kendaraan prima, pengemudi fit, dan fokus penuh di jalan. Jangan ngebut hanya karena jalanan sepi, dan jangan paksakan diri kalau sudah lelah.

Karena pada akhirnya, lebih baik terlambat sedikit daripada tidak sampai sama sekali. Setuju, kan?

 

Referensi

  1. National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). (2022). Traffic Safety Facts.
  2. World Health Organization (WHO). (2018). Global Status Report on Road Safety.
  3. Harvard Health Publishing. (2021). Drowsy driving: The dangers of driving while sleepy.
  4. Korlantas Polri. (2023). Tips Aman Berkendara di Malam Hari.

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top