KORAN INDONESIA – Cedera ACL adalah robekan atau keseleo pada anterior cruciate ligament (ACL), yaitu jaringan kuat yang menghubungkan tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia).
Cedera ini sering terjadi saat olahraga yang melibatkan gerakan berhenti mendadak, perubahan arah, lompatan, atau pendaratan, misalnya bulu tangkis, sepak bola, basket, ski, atau football.
Melansir Mayo Clinic, banyak orang yang mengalami cedera ACL mendengar bunyi “pop” atau merasakan sensasi letupan di lutut. Setelah itu, lutut bisa bengkak, terasa goyah, dan sangat nyeri hingga sulit menahan beban tubuh.
Penanganan cedera ACL tergantung tingkat keparahannya. Bisa berupa istirahat dan latihan rehabilitasi untuk memulihkan kekuatan, atau operasi untuk mengganti ligamen yang robek dilanjutkan dengan fisioterapi.
Program latihan yang tepat dapat membantu menurunkan risiko cedera ACL, terutama bagi atlet atau orang yang sering berolahraga intensif.
Gejala Cedera ACL
Tanda dan gejala cedera ACL biasanya meliputi:
Bunyi keras atau sensasi “pop” di lutut.
Nyeri hebat hingga tidak bisa melanjutkan aktivitas.
Pembengkakan cepat setelah cedera.
Gerakan lutut terbatas.
Lutut terasa goyah atau seperti mau lepas saat menahan beban tubuh.
Kapan Harus ke Dokter
Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami cedera lutut dengan gejala seperti di atas. Lutut merupakan sendi yang kompleks, terdiri atas tulang, ligamen, tendon, dan jaringan lain yang saling bekerja sama.
Diagnosis cepat dan tepat sangat penting untuk mengetahui tingkat keparahan cedera ACL. Dengan begitu, penanganan yang sesuai bisa segera dilakukan agar pemulihan lebih optimal.***
Baca juga: Mengenal Tuberkulosis: Gejala, Penularan, dan Pencegahannya



