BOGOR, KORAN INDONESIA – Pemerintah desa Purwasari Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor merealisasikan anggaran Dana Desa (DD) Tahap II tahun 2025 pada program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Penanganan stunting, desa digital dan infrastruktur jalan poros desa. Hal tersebut diketahui dari giat monitoring evaluasi (Monev) Kecamatan Dramaga pada Rabu, 15/10/2025.
Anggaran yang digelontorkan Pemerintah pusat tersebut manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Kelompok Penerima Manfaat (KPM) BLT DD maupun stunting serta masyarakat secara luas terkait pembangunan infrastruktur jalan.
Diluar Infrastruktur semua on the track
Ketua Tim Monev Kecamatan Dramaga, Raudi Hidayat mengungkapkan bahwa kegiatan monev di Purwasari sedianya harus dilaksanakan di bulan September, namun seiring banyaknya kegiatan yang jadwalnya hampir bersamaan, sehingga monev DD tahap II tahun 2025 baru dilaksanakan hari ini Rabu-red.
Hasil monev hari ini lanjut Raudi semuanya sudah on the track, pembagian BLT DD Triwulan III, Rembuk Stunting, Operasional Pemdes 3% tahap II, Desa berbasis digital, itu yang sudah dilaksanakan. Sementara pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan poros desa baru akan dilaksanakan di akhir Oktober selambatnya di awal Nopember 2025.
“Kami sudah menyarankan kepada kepala desa untuk segera dilaksanakan, mengingat pada Oktober dan Nopember 2025 sudah memasuki musim penghujan, dikhawatirkan pekerjaan infrastruktur terganggu oleh cuaca,” kata Raudi.
Pembangunan Jalan Poros Desa, Penghubung antar desa antar Kecamatan
Kepala desa Purwasari, Yusuf Mustopa saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan bahwa pembangunan jalan poros desa di Kp kokoncong RT 06 RW 05 baru akan dilaksanakan pada akhir Oktober nanti, seharusnya sudah dilaksanakan dari kemarin – kemarin. Kenapa baru akan dilaksanakan ? karena pada bulan September sangat banyak kegiatan dan fokus pada realisasi bantuan keuangan infrastruktur (Samisade) tahap I.
“Kami fokus satu – satu pekerjaan, agar tidak tumpang tindih, dan insya Allah jalan poros desa yang menjadi jalan penghubung antar desa antar kecamatan akan segera kami laksanakan,”Katanya.
Volume jalan poros desa yang akan dibangun, lanjut Yusuf memiliki lebar 3 meter dan untuk panjangnya masih akan dimusyawarahkan dan sebetulnya kubikasinya sudah ada. Jalan ini ketika nanti selesai dibangun menjadi jalan penghubung desa Purwasari Kecamatan Dramaga, desa Sukajadi Kecamatan Tamansari dan desa Gunung Mulya Kecamatan Tenjolaya.
“Jalan poros desa ini selain menjadi jalan penghubung antar desa antar kecamatan, juga membuka jalan ke area usaha tani,”tegasnya.
Bahan material langka di pangkalan, PKTD Solusinya
Menyikapi penomena terjadinya kelangkaan material bangunan (batu, batu split dan pasir di pangkalan) pasca terjadinya penutupan sementara kawasan tambang di Bogor Barat dan berpengaruhnya terhadap proses pembangunan infrastruktur Kades Yusuf mengatakan bahwa seandainya bahan bangunan itu benar – benar susah didapatkan, pihaknya akan mencari solusi terbaik agar pembangunan infrastruktur jalan di desanya tetap berjalan sesuai waktu yang sudah direncanakan.
“Langkah yang akan kami lakukan yakni dengan PKTD, dengan memberdayakan masyarakat, menggali potensi yang ada dan akan dimaksimalkan dengan PKTD sehingga material batu, batu split dan pasir bisa tersedia,”Tandasnya.***