BOGOR KORAN INDONESIA – Forkopimcam Dramaga melaksanakan kegiatan apel kadesa, sekaligus dialog dengan masyarakat di desa Sukadamai (8/9/2025). Kegiatan ini bertujuan membangun sinergitas, sekaligus menjadi ruang diskusi antara masyarakat, pemerintah desa, hingga unsur muspika Kecamatan Dramaga.
Apel dan forum dialog dihadiri Camat Dramaga, Atep S Sumaryo, Kapolsek Dramaga, IPTU Desi Triana SH,MH. Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala desa Sukadamai, H Pepen Supendi, Sekdes Sukadamai, BPD, MUI, RTRW, Kader PKK, IPSM, tokoh masyarakat, Karang Taruna dan lain – lain.
Usai acara, Camat Dramaga, Atep S Sumaryo mengatakan bahwa program apel kadesa hari ini di desa Sukadamai merupakan yang ke enam, dan tinggal empat desa lagi menunggu giliran, dan jadwal sudah ada mencapai sepuluh desa.
“Kita berharap forkopimcam apel kadesa itu bisa ditindaklanjuti secara rutin oleh desa, setiap senin awal pekan kepala desa dan perangkat desa bisa melaksanakan upacara apel penaikan bendera di desa masing – masing, sebagaimana yang telah dilaksanakan di beberapa desa,”katanya.
Menurut Atep surat edaran sudah disampaikan kepada para kepala desa, dalam edaran tersebut desa wajib melaksanakan kegiatan pengibaran bendera setiap hari pukul 06.00 WIB dan penurunan bendera setiap hari pukul 18.00 WIB.
Tujuan Forum Dialog
Selanjutnya kata Atep selain melaksanakan apel upacara pengibaran bendera, pihaknya juga melaksanakan kegiatan dialog/diskusi dengan perangkat desa, dan lembaga desa, tujuannya agar mereka terbiasa menyampaikan pendapatnya, sehingga bisa didengar oleh semua.
“Kami sifatnya hanya memfasilitasi, agar setiap kegaiatan – kegiatan yang dilakukan didesa bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan kami juga tidak jarang memberikan himbauan kepada para RT, RW, Kadus dan Kader, agar mereka juga proaktif pada kegiatan musrenbang, sehingga usulan – usulan dari bawah bisa terserap oleh desa,”ujarnya.
Dalam forum dialog tadi, audiens menyampaikan usulan adanya keterbukaan di desa dan perangkat desa, dengan keterbukaan informasi semua permasalahan yang muncul dapat segera diatasi.
“Jadi jangan alergi dengan kritikan, jadi ketika belum memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal, maka masyarakat akan mengkritik kinerja kita,”tegasnya.
Pihaknya berharap melalui forum diskusi tersebut, mendapat masukan – masukan pada Pemerintah desa, juga Pemerintah kecamatan, menurutnya, permasalahan di masing – masing desa berbeda – beda.
“Masukan – masukan serta usulan dari masyarakat kami tampung dan kami masukan dalam perencanaan ditingkat desa dan kecamatan,”ucap Atep.
Sementara itu, Kepala Desa Sukadamai, H. Pepen Supendi saat dihubungi di kantornya, menuturkan dalam forum dialog tadi masyarakat diberi kesempatan menyampaikan berbagai aspirasi, usulan dan pertanyaan. Menurut Pepen yang disampaikan audien ada yang berkaitan langsung dengan kewenangan desa, ada pula yang ditujukan kepada pihak kecamatan, kepolisian, maupun unsur lainnya.
“Alhamdulillah, dialog berjalan baik. Pertanyaan dari masyarakat bisa terjawab sesuai ranahnya. Misalnya soal keamanan dan perjudian kami serahkan langsung kepada pihak kepolisian untuk dicarikan solusinya,” katanya.
Terkait aspirasi yang ditujukan kepada desa, H. Pepen menegaskan pemerintah desa siap menindaklanjuti aspirasi tersebut, baik dengan jawaban secara lisan maupun aksi nyata sesuai kemampuan desa.
“Harapan kami ke depan, Desa Sukadamai semakin kondusif, cerah, dan semua persoalan dapat diselesaikan dengan musyawarah tanpa melanggar aturan yang ada,” Imbuhnya.
Dapur MBG
Dalam forum dialog juga tadi sempat disinggung keberadaan Dapur MBG, yang saat ini di Kecamatan Dramaga sudah ada yang beroperasi, namun demikian H. Pepen mengaku belum menerima koordinasi resmi terkait program tersebut.
“Kami belum siap untuk melaksanakan MBG di Sukadamai. Namun pada prinsipnya kami tidak menolak program pemerintah, hanya saja perlu ada koordinasi dan kesiapan yang matang,” pungkasnya.***



