Gejala hingga Komplikasi Osteoporosis, Penyakit Tulang Rapuh yang Sering Terabaikan

Ilustrasi sakit punggung
Bagikan

JAKARTA, KORAN INDONESIA – Pernah dengar tulang bisa patah hanya karena batuk atau membungkuk? Kondisi itu bisa terjadi pada penderita osteoporosis.

Apa itu Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit yang membuat tulang menjadi lemah dan mudah patah. Bagian tubuh yang paling sering terkena adalah pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.

Tulang sebenarnya jaringan hidup yang terus diperbarui. Osteoporosis terjadi saat pembentukan tulang baru tidak seimbang dengan hilangnya tulang lama.

Siapa yang Berisiko

Melansir Mayo Clinic, osteoporosis bisa menyerang pria dan wanita dari semua ras. Namun, wanita kulit putih dan Asia, terutama yang sudah menopause, memiliki risiko paling tinggi.

Gejala Osteoporosis

Di tahap awal, osteoporosis biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, saat tulang sudah melemah, tanda-tandanya bisa berupa:

  • Nyeri punggung akibat patah atau keruntuhan tulang belakang.

  • Tinggi badan berkurang seiring waktu.

  • Postur tubuh membungkuk.

  • Tulang patah lebih mudah dari seharusnya.

Penyebab Osteoporosis

Osteoporosis muncul karena tulang rawan kehilangan massa lebih cepat dibanding pembentukan tulang baru. Proses ini biasanya semakin terasa seiring pertambahan usia.

Seberapa besar risiko seseorang terkena osteoporosis juga dipengaruhi puncak massa tulang di masa muda. Semakin tinggi cadangan massa tulang, semakin kecil kemungkinan terkena osteoporosis saat tua.

Faktor Risiko Osteoporosis

Ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko osteoporosis, seperti:

  • Faktor tak bisa diubah: Usia lanjut, perempuan, ras kulit putih atau Asia, riwayat keluarga, serta tubuh kecil.

  • Hormon: Penurunan estrogen pada wanita menopause, penurunan testosteron pada pria, gangguan tiroid, hingga masalah kelenjar paratiroid dan adrenal.

  • Pola makan: Rendah kalsium, gangguan makan, atau operasi saluran cerna yang mengurangi penyerapan nutrisi.

  • Obat-obatan: Penggunaan jangka panjang kortikosteroid, obat kejang, kanker, atau penolakan transplantasi.

  • Penyakit tertentu: Celiac, penyakit usus kronis, gagal ginjal atau hati, kanker, multiple myeloma, hingga radang sendi (rheumatoid arthritis).

  • Gaya hidup: Kurang gerak, konsumsi alkohol berlebihan, dan kebiasaan merokok.

Komplikasi Osteoporosis

Patah tulang, terutama di tulang pinggul atau tulang belakang, adalah komplikasi paling serius. Patah tulang pinggul bisa menyebabkan kecacatan bahkan meningkatkan risiko kematian dalam setahun pertama setelah cedera.

Pada beberapa kasus, tulang belakang bisa runtuh tanpa jatuh lebih dulu. Kondisi ini menyebabkan nyeri punggung, kehilangan tinggi badan, dan postur bungkuk.

Kapan Harus ke Dokter

Segera konsultasi ke dokter bila mengalami menopause dini, pernah menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang, atau memiliki riwayat keluarga patah tulang pinggul. Jangan abaikan jika sering mengalami nyeri punggung atau patah tulang yang tidak wajar.

Osteoporosis bisa dicegah dengan pola hidup sehat, olahraga teratur, dan asupan kalsium serta vitamin D yang cukup. Mengenali gejalanya sejak dini membuat kita bisa menjaga tulang tetap kuat hingga usia lanjut.***

Baca jugaKatarak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top