KORAN INDONESIA – Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto membeberkan hasil kunjungan ke Washington, di mana ia memimpin negosiasi dengan pemerintah AS terkait rencana penerapan tarif impor terhadap produk Indonesia.
Dalam kunjungannya, Airlangga bertemu dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, serta perwakilan dari Kantor Perdagangan AS (USTR), Jamieson Greer, pada Rabu, 9 Juli.
Ia menyampaikan bahwa pertemuan berjalan positif dan kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pembahasan proposal dari Indonesia hingga akhir bulan ini.
“Jadi kemarin dalam pertemuan di Amerika dengan Secretary Lutnick maupun Ambassador Greer dari USTR, itu menyepakati bahwa apa yang diusulkan oleh Indonesia berproses dan dilanjutkan,” ujar Airlangga, melansir Detik, Minggu, 13/7/2025.
“Jadi tiga minggu ini diharapkan finalisasi daripada fine tuning daripada proposal dan fine tuning daripada apa yang sudah dipertukarkan,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan bahwa Indonesia akan dikenakan tarif impor sebesar 32% untuk produk-produknya mulai 1 Agustus.
Waktu yang tersisa menjelang tenggat tersebut menjadi krusial bagi Indonesia untuk menyelesaikan negosiasi.
Dalam rangka meredam rencana tarif tersebut, pemerintah Indonesia bersama pelaku usaha telah menyiapkan penawaran berupa paket pembelian dan investasi senilai total US$ 34 miliar atau sekitar Rp 547 triliun (dengan kurs Rp 16.100 per dolar AS).
Paket ini mencakup pembelian komoditas agrikultur dari AS senilai US$ 15,5 miliar, serta rencana investasi oleh BUMN dan Danantara di Negeri Paman Sam.
Penawaran tersebut diyakini cukup kuat untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara kedua negara, di mana saat ini Amerika Serikat masih mencatat defisit sebesar US$ 19 miliar terhadap Indonesia.
Baca juga: Arab Saudi Investasi Rp162 T ke Danantara Proyek Energi Bersih di Indonesia