JAKARTA, KORAN INDONESIA – Jimmy Kimmel Live! resmi kembali tayang pada Selasa (23/9), kurang dari seminggu setelah sempat dihentikan tanpa batas waktu oleh ABC.
Keputusan penghentian itu dipicu komentar Kimmel soal meninggalnya komentator konservatif, Charlie Kirk.
“Rabu lalu, kami memutuskan untuk menghentikan produksi acara demi menghindari situasi yang makin memanas di momen emosional bagi negara ini. Keputusan itu kami ambil karena beberapa komentar dinilai tidak tepat waktu dan kurang sensitif. Setelah berdiskusi dengan Jimmy, kami akhirnya memutuskan acara tersebut kembali tayang pada Selasa,” jelas perwakilan Walt Disney Company dalam pernyataannya.
Episode perdana pasca-suspensi dibuka dengan rangkaian klip pemberitaan media. Tak lama kemudian, Kimmel dan sidekick-nya, Guillermo Rodriguez, muncul dalam kostum konyol sebelum mengganti suasana untuk acara utama.
“Baiklah, seperti yang saya katakan sebelum saya sempat dihentikan,” candanya.
Ia lalu berterima kasih kepada para penggemar dan banyak pihak yang mendukungnya, termasuk rekan sesama pembawa acara late-night, dari Stephen Colbert hingga Jay Leno. Ia juga memberi apresiasi kepada mereka yang tidak sejalan dengannya.
“Dan mungkin terdengar aneh, tapi yang paling ingin saya lakukan adalah berterima kasih kepada orang-orang yang tidak mendukung acara saya dan apa yang saya yakini, tetapi tetap mendukung hak saya untuk menyampaikan keyakinan tersebut,” ujarnya.
Namun, suasana berubah serius saat Kimmel membahas kontroversinya.
“Saya ingin meluruskan sesuatu, karena ini penting bagi saya sebagai manusia, yaitu agar kalian mengerti bahwa saya tidak pernah berniat meremehkan pembunuhan terhadap seorang anak muda. Saya benar-benar tidak menganggap ada hal lucu dari peristiwa itu,” tegasnya dengan suara bergetar.
Ia juga menegaskan, pesan yang ia sampaikan di media sosial saat itu tulus untuk mengirim doa kepada keluarga korban dan menyerukan empati, bukan menyalahkan kelompok tertentu. Kimmel juga mengaku bisa memahami jika ada pihak yang tersinggung karena timing ucapannya.
Tak berhenti di situ, Kimmel menyoroti pentingnya kebebasan berpendapat.
“Jika kita tidak memiliki kebebasan berbicara, maka kita juga tidak memiliki negara yang bebas. Sesederhana itu,” ujarnya.
“Saya tidak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti ini… ancaman pemerintah untuk membungkam seorang komedian yang tidak disukai presiden adalah tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Amerika,” lanjutnya.
Meski ABC sudah mengembalikan acara ini ke layar, beberapa jaringan televisi besar seperti Nexstar dan Sinclair tetap menolak menayangkannya di stasiun afiliasi mereka.
Bahkan, Sinclair sempat meminta Kimmel untuk meminta maaf langsung kepada keluarga Kirk dan memberikan donasi ke yayasan Turning Point USA.
Kimmel, yang sudah memandu acara ini sejak 2003 dan kerap mengkritik Donald Trump, kini berada di tengah perdebatan besar soal kebebasan berekspresi di Amerika. Trump sendiri sempat mengejek Kimmel, menyebutnya “dipecat karena kurang berbakat”.
Kembalinya Jimmy Kimmel Live! jelas bukan sekadar hiburan, tapi juga jadi sorotan penting tentang tarik-menarik antara politik, media, dan kebebasan berbicara di Amerika Serikat pada saat ini.***
Baca juga: “The Trauma Code: Heroes On Call” Resmi Diperpanjang Hingga Season 3