Jumsih di Ciherang Bogor, Ketua TP PKK : Sampah Jangan Dipandang Sebagai Musuh, Perlakukan dengan Bijak Menjadi Sesuatu Bernilai Ekonomis

Bagikan

BOGOR, KORAN INDONESIA – Menjaga kebersihan diri serta lingkungan sangat dianjurkan di dalam Islam. Bagi siapa saja yang Istiqomah menjaga kebersihan mencerminkan pribadi yang beriman, karena menjaga kebersihan itu bagian dari iman.

Hal itu diimplementasikan oleh masyarakat dan pemerintah desa Ciherang beserta Forkopimcam Dramaga melaksanakan kegiatan bersih lingkungan dalam program Jumat bersih (Jumsih) yang dipusatkan di wilayah RW 08 Kp Cirawa kalong, desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jumat, 28/11/2025.

Camat Dramaga, Atep S Sumaryo saat dikonfirmasi di lokasi Jumsih mengatakan bahwa program Jumat bersih ini akan terus dilakukan, selain menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, juga menumbuhkan budaya gotong royong serta memperat tali silaturahmi antar warga.

Manfaat dari program Jumsih ini sangat banyak dirasakan masyarakat, lingkungan tetap terjaga kebersihannya, budaya gotong royong kembali tumbuh, warga dan aparat pemerintah jadi guyub. Dan yang terpenting dari lingkungan bersih akan tercipta masyarakat yang sehat, dan kuat, tidak mudah sakit.

“Kita saat ini melaksanakan Jumsih pada saluran irigasi. Dititik ini pada musim penghujan merupakan daerah langganan banjir, Alhamdulillah pemerintah desa sudah meninggikan jembatan dan membangun TPT dari kedua sisinya, dan hari ini kita bersihkan sampah dan lumpurnya. Diharapkan saat ada hujan nanti daerah ini tidak ada banjir lagi,” katanya.

Camat Dramaga, Atep S Sumaryo didampingi Kades Ciherang, Suherwin saat melaksanakan kegiatan Jumsih/Asof/Koran Indonesia//

Selanjutnya Ia menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kepala desa Ciherang, Katua TP PKK, UPT DLH, semua kelembagaan desa, tokoh serta masyarakat khususnya warga Cirawa kalong yang telah melaksanakan bersih lingkungan secara gotong royong.

Jaga Alam, dan Alam akan Jaga Kita

Dalam kesempatan itu, Ia mengajak masyarakat khususnya warga Cirawa kalong, desa Ciherang, umumnya masyarakat Kecamatan Dramaga yang tinggal di bantaran sungai untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi membuangnya ke dalam aliran sungai.

“Sungai bukan tempat membuang sampah, jika masyarakat masih berperilaku tidak disiplin dan masih tetap membuang sampah ke sungai, maka akan berakibat fatal, sampah menyumbat aliran sungai lalu menimbulkan banjir, dan ketika banjir maka akan merugikan banyak orang. oleh karena itu mari kita jaga alam, maka alam akan menjaga kita,” tegas Atep.

Lestarikan Biota Sungai

Terpisah di lokasi yang sama, Kepala desa Ciherang, Suherwin, SH mengatakan bahwa pada giat Jumsih hari ini, pemerintah bersama seluruh kelembagaan desa, bersama Forkopimcam Dramaga serta masyarakat membersihkan aliran sungai irigasi, selain menjaga lingkungan tetap bersih juga supaya tidak terjadi banjir saat hujan.

“Menjaga kebersihan lingkungan tugas dan kewajiban kita bersama, hidup itu harus disiplin, ketika kita tidak disiplin maka masyarakat itu sendiri yang akan rugi, oleh karena itu mari kita jaga dan rawat aliran irigasi ini, agar tetap bersih dan mari kita lestarikan habitat biota sungai agar kembali hidup, dan berkembang,” Imbuhnya.

Ketua TP PKK desa Ciherang, Dewi Majid bersama para kader turut serta dalam giat Jumsih di Kp Rawakalong Ciherang/Asof/Koran Indonesia//

Sementara itu, Ketua TP PKK desa Ciherang, Dewi Majid mengatakan saat ini pihaknya bersama para kader turut serta dalam kegiatan Jumat bersih, dalam rangka mendukung program pemerintah menciptakan lingkungan bersih.

Sampah Jangan Dijadikan Musuh, Perlakukan dengan Bijak

Menurut Dewi, sampah rumah tangga tentu para ibu – ibu yang hapal betul, karena hampir setiap hari sampah itu muncul dari setiap dapur rumah tangga masing – masing. Dalam kesempatan itu Ia meminta kepada khaum ibu – ibu untuk disiplin, tidak membuang sampah sembarangan apalagi membuangnya ke aliran sungai.

“Kami harapkan para ibu rumah tangga bisa memilah sampah itu dari dalam dapur masing – masing, sampah organik bisa untuk pakan ternak, atau dikubur dijadikan pupuk, sementara sampah non organik, dikumpulkan dan bisa memiliki nilai ekonomis,” katanya.

Jadi sampah itu jangan diperlakukan sebagai musuh, tetapi perlakukan dengan bijak, jadikan sesuatu yang bernilai, para ibu itu harus kreatif, dari sesuatu yang dipandang tidak bernilai, dengan kreativitas bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai.

“Mari kita jadikan Jumsih sebagai momen untuk melakukan perubahan dalam menjaga kebersihan lingkungan, mulai dari dapur kita masing – masing, kalau bukan kita yang merawat dan menjaga alam ini siapa lagi ?,”pungkas Dewi.***

Scroll to Top